Wina (ANTARA News) - Uni Eropa (UE) dan Iran bersama-sama mengumumkan hari penerapan kesepakatan nuklir bersejarah setelah Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) mengonfirmasi seluruh langkah persiapan yang diperlukan telah diselesaikan oleh Teheran.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Federica Mogherini bersama-sama menyampaikan pengumuman mengenai hari penerapan Rencana Aksi Komprehensif  Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA), kesepakatan nuklir bersejarah yang dicapai Juli lalu, setelah badan nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengonfirmasi kepatuhan Iran terhadap komitmennya berdasarkan kesepakatan tersebut.

Menurut hasil verifikasi badan nuklir PBB, Iran telah melakukan semua langkah untuk menghilangkan kekhawatiran dunia dengan mengurangi rencana program nuklirnya, termasuk membekukan sebagian besar produksi bahan nuklir yang dapat digunakan untuk membuat bom nuklir.

Iran juga berjanji berjanji lebih transparans mengenai program nuklirnya dengan memungkinkan IAEA memantau rencana atom Teheran.

Kesepakatan itu akan memicu pelonggaran menyeluruh sanksi-sanksi terkait nuklir yang secara simultan dijatuhkan oleh Amerika Serikat, UE dan Dewan Keamanan PBB, terutama embargo minyak.

"Hari ini, saya menyampaikan laporan yang mengonfirmasi bahwa Iran telah menuntaskan semua langkah persiapan yang diperlukan untuk memulai pelaksanaan Rencana Aksi Komprehensif Bersama," kata Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano ddalam satu pernyataan.

UE mencabut sanksi ekonominya atas Iran setelah pengumuman badan pengawas nuklir PBB itu.

"Karena Iran telah melaksanakan komitmennya, hari ini, sanksi finansial dan ekonomi nasional dan multilateral yang berkaitan dengan program nuklir Iran dicabut," kata Mogherini seperti dikutip kantor berita Xinhua.

Mogherini mengatakan hari pelaksanaan itu menandai fakta penting bahwa diplomasi dapat menyelesaikan masalah rumit.

Tak lama setelah pengumuman IAEA tersebut, Presiden AS Barack Obama pada Sabtu (16/1) juga menandatangani instruksi eksekutif untuk mencabut sanksi atas Iran yang berkaitan dengan program nuklirnya menurut Gedung Putih.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan kepada wartawan bahwa dunia lebih aman karena Iran dilarang memiliki senjata nuklir, semua jalan menuju bom dihalangi oleh kesepakatan tersebut, dan Teheran hanya bisa menggunakan energi nuklirnya untuk tujuan damai.

Kerry menambahkan Iran juga perlu mematauhi komitmennya dalam beberapa tahun ke depan.

Dia juga mengkonfirmasi lima tahanan Amerika dibebaskan oleh Teheran dan dalam perjalanan pulang ke Amerika Serikat.

Media Iran melaporkan seorang warga negara Amerika yang dibebaskan adalah wartawan Washington Post, sementara Amerika Serikat membebaskan tujuh warga negara Iran yang menjalani hukuman di penjara Amerika dalam pertukaran tahanan dengan Teheran. (Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016