Jakarta (ANTARA News) - Polda Metro Jaya membenarkan ada penangkapan terduga jaringan pelaku teroris lain yang berkaitan dengan tragedi pemboman di MH Thamrin, Jakarta Pusat.

"Benar ada upaya-upaya penangkapan terkait jaringan bom di Sarinah, namun kami belum bisa memberi informasi lebih lanjut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal, di Jakarta, Minggu.

Ia juga belum bisa menjelaskan secara rinci berapa total terduga jaringan teroris Sarinah yang sudah diamankan serta lokasi-lokasi penangkapan demi alasan penyelidikan.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa, memang benar ada penggeledahan paksa terhadap rumah-rumah terduga pelaku teroris bom Sarinah, namun barang bukti yang ditemukan belum bisa diinformasikan.

Informasi terbaru, status terduga pelaku teror bom atas nama Sugito sudah dipastikan sebagai warga sipil yang turut menjadi korban ledakan di Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat.

"Terduga atas nama Sugito sudah dipastikan adalah warga sipil yg berprofesi sebagai kurir dari Karawang dan bukan terduga pelaku," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal.

Ia menjelaskan setelah proses penyelidikan didapat hasil bahwa Sugito merupakan warga sipil, dengan demikian jumlah terduga pelaku sebelumnya lima orang menjadi empat pelaku pemboman.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah merilis nama-nama terduga pelaku teror bom dan korban meninggal yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Ia menjelaskan, terduga pelaku semuanya meninggal dunia, dari yang tujuh meninggal, lima merupakan terduga pelaku teroris.

Korban meninggal di dekat Pos Kepolisian adalah :

1. Rico Hermawan, jenis kelamin laki-laki, tahun kelahiran 1995, diidentifikasi sebagai warga sipil, diperkuat dari rekaman cctv, terlihat warga Jakarta bersama dengan polantas menuju pos untuk perkiraan terkena tilang.

2. Sugito, tahun kelahiran 1973, terduga kemungkinan pelaku teroris, karena bisa jadi kemungkinan warga sipil, masih diselidiki lebih lanjut, bukti identitas otentik dari sidik jari.

3. Dian Joni Kurniadi, tahun kelahiran 1990, jenis kelamin laki-laki, statusnya diduga pelaku, identifikasi dari sidik jari. Korban meninggal di depan halaman Starbucks :

4. Afif, alias Sunakin, diduga pelaku, luka tembak, identifikasi dari sidik jari, ciri memaki topi dan kaos biru.

5. Amel Quali Taher, warga negara Kanada, laki-laki, tahun kelahiran 1946, korban meninggal ditembak oleh pelaku, identitas dikenali karena ada paspor di sakunya.

6. Muhammad Ali, diduga pelaku, laki-laki, kelahiran1976, lokasi meninggal di depan starbucks. Identifikasi otentik dari sidik jari.

Terduga teroris meninggal di dalam Starbuks di Menara Cakrawala, samping Gedung Sarinah:

7. Ahmad Muhazin, diduga pelaku bom bunuh diri di dalam gerai kopi Starbucks, karena ditemukan luka khas di perut hingga dada akibat pusat ledakan.

Dari identifikasi tersebut tujuh orang yang meninggal, empat diduga pelaku, satu masih mungkin diduga pelaku, dan dua warga sipil (satu wna dan satu wni).

Polda Metro menjelaskan, untuk informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah adanya hasil terbaru dari penyidikan.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016