Blitar (ANTARA News) - Tim SAR Surabaya meninjau lokasi banjir di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, untuk memastikan proses penanganan bencana berjalan dengan baik.

"Ini sudah tugas kami di SAR, membantu evakuasi masyarakat ke tempat yang lebih nyaman," kata Kepala Kantor SAR Surabaya Moh Arifin saat meninjau banjir di Kabupaten Blitar, Selasa.

Ia mengatakan, timnya juga akan terus koordinasi dengan BMKG terkait dengan cuaca dan curah hujan. Jika kondisi tidak memungkinkan dan terus terjadi hujan, ia meminta agar warga siaga dan mengungsi.

"Kami juga terus siaga sampai banjir surut. Kami koordinasi dengan BMKG untuk melihat curah hujan," ujarnya.

Tim dari SAR Surabaya tersebut selain memantau banjir di Kecamatan Sutojayan juga memantau penyebab banjir. Mereka mendatangi langsung sungai yang berada di dekat perkampungan warga. Mereka didampingi tim dari BPBD Kabupaten Blitar.

Tanggul di sungai itu diketahui telah jebol, bahkan sampai sepanjang 15 meter. Akibat dari tanggul yang jebol itu, air mengalir ke berbagai arah, bahkan merusak persawahan warga. Selain itu, akibat tanggul yang jebol itu, air juga menggenangi rumah warga.

Dari pantauan, terdapat sekitar lima tanggul sungai yang jebol, yaitu tiga titik di sungai yang ada di Desa Bacem, dan dua titik di Kelurahan/Kecamatan Sutojayan.

Banjir itu merendam sekitar 80 rumah warga serta sedikitnya 25 hektare tanaman pertanian. Mayoritas tanaman yang terendam itu padi yang baru ditanam. Sejumlah tanaman hancur setelah diterjang banjir, terutama di lokasi dekat tanggul.

Sementara itu, banjir sudah mulai surut. Jika sebelumnya ketinggian air bisa sampai satu meter, saat ini sudah mulai surut. Namun, sejumlah warga masih enggan untuk kembali ke rumah, terutama yang mempunyai anak balita dan orangtua.

Sejumlah warga berharap, pemerintah tanggap dan secepatnya memperbaiki tanggul yang jebol itu. Warga juga berharap, perbaikan dilakukan dengan permanen, sehingga jika hujan datang, tidak terjadi banjir lagi.

"Kami khawatir, terutama saat hujan deras, pasti banjir. Harapan kami, ada perbaikan di sungai, sehingga tidak banjir lagi," harap Samsudin, salah seorang warga.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016