Jakarta (ANTARA News) - Seiring dengan trend 2016 yang diprediksi tidak jauh dari data center dan cloud, Country Manager Dell Indonesia Catherine Lian mengungkapkan bahwa Dell akan mengikuti kecenderungan pasar tersebut.

"Dari sektor komersial menjadi end to end provider, perspective bisnis kami arahkan ke data center mobility, big data, cloud dan security," kata dia, usai peluncuran lini laptop Dell terbaru, di Jakarta, Rabu (20/1/2016).

"Data center akan menjadi kunci kami sejalan dengan trend 2016," sambung dia.

Lebih lanjut, Catherine mengatakan bahwa rencana pembangunan data center akan berlanjut dan akan tergantung pada apa yang customer inginkan.

Catherine juga mengaku siap bekerja sama dengan pemerintah jika dibutuhkan dalam hal data center untuk program e-government.

"Pastinya (siap). Sejumlah inisiatif pemerintah, smart city misalnya, kami siap bekerja sama, berkolaborasi membawa teknologi kami ke Indonesia," ujar dia.

Sementara untuk cloud, Product Marketing Manager Dell Indonesia, Ronny Salim, mengatakan bahwa hal itu akan tergantung pada permintaan pasar.

Pasalnya, dia melihat pasar Indonesia belum familiar dengan cloud. "Market di Indonesia lebih familiar dengan hard drive karena mereka butuh kapasitas," kata Ronny.

"Belum familiar dengan cloud karena jaringan internet. Untuk menyimpan foto dengan mengunggahnya di cloud saja lama, lebih praktis menggunakan hard drive," lanjut dia.

Hal itu pula yang membuat Dell tidak menghadirkan laptop dengan memori internal 32GB di Indonesia.

"Sebenarnya MMC 32GB itu untuk user yang menggunakan cloud, tapi di Indonesia kita tahu jaringan masih kurang kuat, jadi kami masih meluncurkan 500GB, masih pakai hard drive," ujar Ronny.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016