Jakarta (ANTARA News) - Kamila Andini, sutradara "The Mirror Never Lies", mengatakan kesamaan antara film Indonesia dan Australia terletak pada campuran budaya yang membuat karyanya beragam.

"Keberagaman budaya yang mempengaruhi wajah sinema negaranya," kata Kamila dalam konferensi pers Festival Film Australia Indonesia 2016 di Jakarta, Rabu (20/1).

Indonesia memiliki berbagai macam budaya sehingga sulit untuk membuat generalisasi tipe film Indonesia. 

Begitu pula dengan film Australia, lanjut Kamila, di mana para sineas biasa mengambil referensi luas dalam berkarya, mulai dari gaya Eropa, Asia hingga Hollywood.

Perempuan yang kuliah Sociology and Media Arts di Deakin University, Melbourne itu mengaku sulit mencari perbedaan mencolok antara film Australia dan Hollywood. Meski sineas Australia juga mengikuti standar visual seperti film Hollywood lain, namun budaya yang ditonjolkan lebih dari itu.

"Secara kultur sangat Eropa dan Asia, mix budaya," ujar putri dari sineas Garin Nugroho.

Film "The Mirror Never Lies" menjadi salah satu film yang ditayangkan dalam Festival Film Australia Indonesia 2016 pada 29-31 Januari.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016