Jakarta (ANTARA News) - Seniman Guruh Soekarnoputra --anak bungsu Bung Karno-- berpendapat para sastrawan yang hidup di era kemerdekaan pantas mendapat gelar pahlawan nasional.

"Daya kekuatan pena dari para sastrawan juga memegang peran bagi kemerdekaan Indonesia," kata Guruh, yang biasa disapa Mas Roeh, usai pertunjukan memperingati setahun Sitor Situmorang meninggal, Rabu (20/1) malam.

Bagi Guruh, yang pantas menyandang gelar pahlawan nasional bukan hanya pejuang yang melawan penjajah dengan peperangan fisik.

Berdasarkan penelusuran, tokoh sastra yang bergelar pahlawan nasional antara lain adalah M Yamin, Amir Hamzah, dan Abdul Muis.

Sitor Situmorang, begitu juga dengan Chairil Anwar, menurut dia layak bergelar pahlawan nasional karena jasanya terhadap kebudayaan nasional.

"Juga pujangga besar Indonesia," kata Guruh ketika disinggung tentang Sitor.

Guruh mengagumi kebesaran jiwa dan kreativitas Sitor Situmorang, yang dikenalnya sebagai seorang nasionalis.

Ia mengenal sang penulis sejak ia remaja dan pernah berkolaborasi dengan Sitor.

"Saya bikin musik, Pak Sitor liriknya," kata dia, sang pendiri Swara Mahardhika dari rumah orangtuanya, di bilangan Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, itu. 

Ia berharap dengan peringatan setahun kepergian Sitor, generasi muda mengenal dan meneruskan semangatnya terutama dalam hal membela kebudayaan.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016