Madiun, Jawa Timur (ANTARA News) - Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun, Jawa Timur, memperketat pengamanan lima narapidana teroris yang menghuni lembaga pemasyarakatan itu pascapeledakan bom Jakarta, di kawasan Gedung Sarinah, di Jakarta, Kamis lalu (14/1).

Kepala Satuan Pengamanan LP Madiun, Tjahja Rediantana, di Madiun, Jumat, mengatakan, pengamanan dilakukan dengan sistem buka dan tutup. 

Sipir yang berseragam maupun tidak, memantau secara intensif para narapidana teroris.

"Pengawasan terhadap narapidana teroris dilakukan baik saat berada di dalam maupun luar ruangan. Pemantauan mereka menjadi fokus kami," ujar Rediantana kepada wartawan.

Menurut dia, peningkatan pengamanan tersebut bertujuan menghindari penyebaran paham radikal oleh narapidana teroris terhadap narapidana lainnya. Selain ini, mereka juga ditempatkan di ruangan tersendiri yang terpisah dengan narapidana lainnya.

Kelima narapidana teroris tersebut ditempatkan di Blok D yang berada di bagian paling belakang lapas. Blok tersebut memang khusus untuk penempatan narapidana teroris.

Adapun, kelima narapidana teroris yang saat ini berada di LP Madiun, antara lain, Abdullah Ummamity, William Maksum, Muhammad Agung, Ibnu Kholdun, dan Andi Al Kautsar.

Pihaknya juga melibatkan kepolisian, dalam hal ini Polres Madiun Kota, guna melakukan pengamanan dan patroli baik di dalam maupun luar lembaga pemasyarakatan. 

Pewarta: Slamet Sudarmojo dan Louis Rika
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016