Pekalongan (ANTARA News) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, akan membentuk Kampung Keluarga Berencana sebagai pengembangan dari Program Revolusi Mental yang diluncurkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera BPMP2AKB Kota Pekalongan, Eny Sulistyowati di Pekalongan, Minggu, mengatakan, pembangunan Kampung KB karena revolusi mental menggunakan basis keluarga untuk pembangunan karakter bangsa.

"Program Kampung KB merupakan revolusi mental berbasis keluarga. Program ini akan dimasukkan ke anggaran pendapatan dan belanja faerah (APBD) serta anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)," katanya.

Menurut dia, mengenai pembentukan Kampung KB ini, pemkot memilih Kelurahan Bandengan karena tingkat keikutsertaan pada program KB masih rendah serta berada di kawasan kumuh.

"Kami berharap Kampung KB akan menurunkan angka kelahiran dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ia menyebutkan realisasi target pencapaian peserta program KB pada 2015 sebanyak 6.250 akseptor telah melampaui.

"Dari target peserta 6.250 akseptor telah tercapai 113,06 persen atau mencapai sekitar 7.066 akseptor KB," katanya.

Menurut dia, para peserta akseptor KB ini terdiri atas KB suntik sebanyak 3.837 orang, pil (1.197), implant (642), IUD (625), dan penggunaan kondom (533), MOW (222), serta MOP (10).

"Berdasarkan data, jumlah peserta aktif KB mencapai sekitar 37 ribu orang," katanya.

Pewarta: Kutnadi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016