Visum dilakukan untuk memastikan sebab dari kematian WNI tersebut,"
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru menjelaskan 13 jenazah warga negara Indonesia (WNI) yang ditemukan diperairan laut Kelise, Johor, Malaysia, Selasa sedang divisum oleh pihak Rumah Sakit Sultan Ismail Johor Bahru.

"Visum dilakukan untuk memastikan sebab dari kematian WNI tersebut," demikian keterangan Konjen RI Johor Bahru, Taufiqur Rijal mengenai perkembangan informasi terhadap korban tewas akibat kapal tenggelam di perairan Kelise, Johor, Selasa malam.

Menurut dia, sudah 8 jenazah yang divisum, dan selanjutnya menyusul 5 jenazah lagi.

Langkah berikutnya, adalah melakukan identifikasi dokumen yang ditemukan dengan jenazah yang ada.

Lebih lanjut Konsul Jenderal RI di Johor Bahru Taufiqur Rijal menjelaskan bahwa kepolisian setempat menemukan tiga belas jenazah, terdiri atas sembilan perempuan dan empat laki-laki, yang merupakan korban kapal tenggelam setelah dihantam ombak setinggi tiga meter.

Kapal tersebut diduga berangkat dari perairan Indonesia dan masuk ke perairan wilayah Sungai Tengah, Bandar Penawar Kota Tinggi, Malaysia, itu secara ilegal.

Sementara itu, dokumen yang ditemukan di TKP akan diverifikasi dengan 13 jenazah yang ada di RS Sultan Ismail.

Dokumen yang ditemukan di TKP tercatat atas nama 16 WNI yang terdiri dari paspor, SIM Malaysia, KTP ataupun Kartu Anggota Pramuka, sementara jenazah yang ditemukan sebanyak 13 orang.

Untuk mengetahui lebih lanjut, setelah visum selesai maka akan dilanjutkan dengan proses identifikasi.

"Setelah visum selesai, maka esok akan dilanjutkan proses identifikasi dokumen dengan jenazah yang ada," ucapnya.

Sedangkan, kepada WNI yang merasa kehilangan anggota keluarga ataupun kerabatnya bisa menghubungi KJRI Johor Bahru ataupun mendatangi rumah sakit Sultan Ismail Johor Bahru.

"Pihak keluarga korban bisa menghubungi kami melalui telepon selular beberapa anggota satgas perlindungan KJRI Johor Bahru," jelasnya.

KJRI Johor Bahru telah menyediakan kontak darurat bagi publik di Indonesia yang merasa kehilangan saudara atau kerabatnya di nomor seluler +60177301424 (Marsianda) dan +60103665506 .

Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016