Jakarta (ANTARA News) - Pluit City Peduli dalam program tanggung jawab sosial (CSR) membangun sebuah rumah pintar di perkampungan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, untuk meningkatkan sumberdaya manusia anak nelayan tersebut di masa depan.

Peresmian rumah pintar itu dilaksanakan baru-baru ini yang merupakan kerjasama antara Yayasan Agung Podomoro Land (YAPL) dengan Yayasan Rumpun Anak Pesisir (YRAP) di bawah naungan perusahaan itu.

"Tidak sedikit anak-anak nelayan di Muara Angke yang belum memiliki kesempatan mengenyam pendidikan yang baik akibat beratnya beban ekonomi yang dihadapi orang tuanya," kata Noer Indradjaja, Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land (APL) pengembang kawasan Pluit City melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pembangunan Rumah Pintar untuk anak-anak nelayan merupakan upaya pihak Pluit City untuk membantu agar anak-anak nelayan di Muara Angke tetap bisa mengenyam pendidikan yang baik kendati kondisi ekonomi orang tuanya kurang baik. Sebab rumah pintar ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Alquran (TPA), belajar tari, marawis, komputer, serta berbagai kegiatan meningkatkan keterampilan lainnya.

Sementara itu   AVP Public Relations and General Affair Pluit City, Pramono mengatakan, sebelum mendirikan Rumah Pintar, melalui CSR-nya pihak Pluit City telah cukup banyak memberikan berbagai bantuan pendidikan kepada anak-anak nelayan Muara Angke melalui CSR-nya.

"Dengan  rumah pintar kami ingin membantu anak nelayan Muara Angke untuk bisa belajar di TPA dan  PAUD dengan lebih baik. Ini juga menjadi bagian dari upaya membangun Indonesia yang lebih baik," katanya.

Sementara itu Sekretaris Yayasan Rumpun Anak Pesisir (YRAP) Muhamad Asrof mengatakan, konsep dari Rumah Pintar sebenarnya tidak berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya. Namun target yang dituju adalah anak-anak dari para nelayan.

"Saat ini kami sudah mengkonsepkan bahwa rumah pintar ini akan lebih fokus pada pengembangan dari proses belajar yang telah ada sekarang," ujarnya.

Rumah Pintar Muara Angke selanjutnya akan dapat menampung sekitar 1.500 anak-anak nelayan yang ingin menimba berbagai ilmu dan keterampilan. "Sekarang ada 2 ruang kelas yang dapat digunakan untuk belajar komputer, ruang latihan untuk sanggar, TPA dan PAUD, serta ruang yang bisa difungsikan untuk berbagai kegiatan masyarakat nelayan," kata Asrof.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016