Kalau mengadakan acara, uang itu jangan dihabiskan untuk acara. Kegagalan kita di situ. Indonesia ini indah, budayanya hebat, tapi tidak ada yang tahu,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta pemerintah daerah agar lebih mengutamakan alokasi anggaran promosi kegiatan ketimbang fokus mencari dana untuk acara tersebut.

"Kalau mengadakan acara, uang itu jangan dihabiskan untuk acara. Kegagalan kita di situ. Indonesia ini indah, budayanya hebat, tapi tidak ada yang tahu," kata Arief dalam peluncuran Tour de Flores 2016 di Jakarta, Kamis petang.

Menurut dia, dari anggaran suatu acara, alokasi biaya terbesar harus dialokasikan untuk promosi.

"Event itu maksimal 50 persen saja dari anggaran. Bahkan kalau bisa 10 persen. Saya pernah membuat acara di Batam dan hanya menggunakan 15 persen anggaran yang disediakan. Sisa 85 persen untuk media (promosi). Hasilnya, acara itu terkenal sampai ke Tiongkok," ujarnya.

Arief mengatakan promosi di sektor pariwisata, perdagangan dan pemasaran sangatlah penting. Pihaknya bahkan mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk strategi merek (branding) dalam mempromosikan Indonesia.

Namun, lanjut dia, pihaknya masih menerima permintaan tambahan biaya untuk kelengkapan acara seperti panggung atau lainnya.

"Sekarang, Kemenpar hanya akan mendukung promosi. Nanti saya akan promosikan Tour de Flores ke seluruh Indonesia dan dunia agar terkenal. Tinggal bilang mau pasang (promosi) di mana? Kami punya 30.000 slot televisi internasional, jadi bisa semua. Daripada minta panggung," katanya.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016