Sekarang kami tahu mereka makan kura-kura dengan cara yang cukup canggih
Jerusalem (ANTARA News) - Para penghuni gua prasejarah mengunyah kura-kura panggang dalam cangkang mereka sebagai makanan pembuka atau makanan tambahan, kata Ran Barkai, arkeolog di Tel Aviv University, Selasa (2/1).

Barkai membantu memimpin satu tim peneliti yang menemukan cangkang dan tulang belulang kura-kura berusia 400.000 tahun dalam satu gua di Israel, yang menunjukkan bahwa para pemburu dan pengumpul menyembelih kura-kura dan memasaknya sebagai bagian dari diet yang didominasi oleh binatang-binatang besar dan tumbuhan.

Tanda pembakaran ditemukan pada cangkang yang ditemukan di gua Qessem, juga tanda-tanda bahwa kura-kura itu dipecahkan dan dipotong, menunjukkan bahwa binatang itu disembelih menggunakan pisau batu.

"Sekarang kami tahu mereka makan kura-kura dengan cara yang cukup canggih," kata Barkai seperti dikutip kantor berita Reuters.

"Itu menjadi pelengkap, makanan pembuka, makanan penutup atau makanan tambahan untuk daging dan lemak dari binatang-binatang besar."

Gua Qessem terungkap selama pekerjaan jalan tahun 2000 dan diyakini didiami selama sekitar 200.000 tahun.

Tulang belulang yang bertebaran di seluruh gua sudah menunjukkan menu prasejarah yang kaya kalori yang meliputi kuda, rusa kecil, dan banteng liar berdasarkan plak yang ditemukan pada gigi, yang menunjukkan bahwa para penghuni gua juga makan makanan berbahan tumbuhan.

Temuan terkini tim Barkai, yang anggotanya berasal dari Spanyol dan Jerman, dipublikasikan dalam jurnal Quaternary Science Reviews pekan ini.

Penerjemah: Maryati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016