"Ratusan warga yang terjangkit DBD tersebut berasal dari beberapa daerah yakni Kota/Kabupaten Sukabumi dan Cianjur. Bahkan pada bulan ini saja sudah ada 32 warga yang dirawat karena penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini," kata Wakil Direktur RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Lily Mustopa di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, dari ratusan penderita dirawat, tiga orang meninggal dunia, yakni satu dari Cianjur dan dua lagi warga Kota Sukabumi. Meningkatnya pasien DBD ini sejak Nopember 2015 yakni sebanyak 31 kasus, Desember mencapai sebanyak 45 kasus dan terakhir pada Januari 134 warga yang dirawat.
Pasien yang tidak tertolong umumnya memang yang kondisinya sudah kritis dan terlambat dibawa ke rumah sakit. Sebagian penderita DBD bahkan ada yang disertai TBC dan typus.
"Pasien DBD cukup tinggi, sehingga kami menyiapkan tempat tambahan khususnya ruang rawat inap agar seluruh pasien bisa tertampung dan mendapatkan pelayanan kesehatan maksimal," tambah Lily.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
