Saat ini produksi gula nasional mencapai 2,5 juta ton/tahun, sedangkan kebutuhan gula versi APTRI mencapai 4,740 juta ton/tahun dan versi Kementerian Perindustrian kebutuhan satu tahunnya mencapai 5,7 juta ton,"
Semarang (ANTARA News) - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) berharap Indonesia segera swasembada gula paling tidak dalam waktu lima tahun ke depan.

"Saat ini produksi gula nasional mencapai 2,5 juta ton/tahun, sedangkan kebutuhan gula versi APTRI mencapai 4,740 juta ton/tahun dan versi Kementerian Perindustrian kebutuhan satu tahunnya mencapai 5,7 juta ton," kata Ketua APTRI Nasional. Arum Sabil di Semarang, Jumat.

Menurut dia, karena masih minimnya produksi gula nasional tersebut sebagian gula yang dibutuhkan masyarakat masih harus diimpor dalam bentuk gula mentah.

Arum mengatakan, agar swasembada gula dapat segera terealisasi, seharusnya luas lahan tebu terus diperluas paling tidak mencapai 780 ribu hektar.

"Dengan total yang ada saat ini kita masih memerlukan 280 ribu hektar lagi. Dengan penambahan tersebut paling tidak dalam waktu satu tahun kita bisa memproduksi hingga 7,5 juta ton gula," katanya.

Menurut data dari APTRI, saat ini total ada 470 ribu hektar lahan tebu dengan 270 ribu hektare di antaranya milik petani rakyat. Sedangkan untuk selebihnya milik perusahaan-perusahaan besar.

Untuk volume panen setiap tahunnya, untuk tebu yang ditanam di ladang sebanyak 60-70 ton/hektare, sedangkan untuk tebu yang ditanam di tanah irigasi teknis mencapai 75-90 ton/hektar.

"Bahkan, dengan perilaku atau budaya yang diterapkan petani pada tanaman tebu, hasil panen bisa mencapai 150 ton/hektare. Misalnya, satu tanaman tidak boleh lebih dari tiga kali keprasan," katanya.

Meski volume tebu yang ditanam di tanah irigasi teknis lebih banyak dibandingkan yang ditanam di ladang, diakuinya untuk saat ini luas tanah irigasi semakin sempit.

"Debit air yang berkurang dan hancurnya sejumlah irigasi berdampak pada pengurangan luas tanah irigasi ini," katanya.

Sementara itu, untuk meningkatkan volume produksi tersebut pihaknya berharap ada perhatian dari Pemerintah terkait peningkatan produksi gula di dalam negeri. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan volume panen dalam satu tahunnya.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan revitalisasi pabrik dan adanya regulasi yang jelas terkait impor gula mentah.

"Mengenai revitalisasi ini, saya mengapresiasi langkah Kementerian BUMN yang saat ini mulai merencanakan revitalisasi sejumlah pabrik gula yang ada di Indonesia," katanya.

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016