Jakarta (ANTARA News) - Mantan petinju Juara Dunia Kelas Bulu versi WBA Chris John menilai Kato Yoshitaka merupakan lawan yang sepadan untuk Daud "Cino" Yordan dalam pertandingan mempertahankan gelar Juara Dunia Kelas Ringan versi WBO kemarin.

"Pertarungan mereka sebenarnya cukup menarik, meski ada kesulitan tapi Daud juga bisa memberikan serangan balik," tutur Chris John usai menonton pertandingan di Balai Sarbini Jakarta, Sabtu dini hari.

Menurut pengamatannya, kesulitan dirasakan ketika Kato kerap menundukkan posisi tubuhnya sehingga mengurangi ruang gerak bagi Daud untuk melakukan serangan akibat jarak yang terlalu dekat.

Oleh sebab itu ritme pertarungan cenderung kurang berkembang akibat teknik yang digunakan Kato, terlebih petinju Jepang itu juga mampu memanfaatkan kesempatan saat melakukan posisi bertahan.

"Lawannya Daud sering sekali menunduk dan jaraknya selalu berdekatan. Tadi kita lihat sempat ada beberapa pukulan mendadak yang mendarat di tubuh Daud," ujar Chris, menjelaskan.

Mantan petinju bernama lengkap Yohannes Christian John itu pun mengatakan agar ke depan, baik Daud dan pelatihnya harus bisa mengevaluasi apa yang sudah dialami selama pertandingan agar dijadikan pelajaran berharga.

"Mudah-mudahan ke depan selalu dievaluasi agar pelatih dan Daud bisa berusaha untuk bermain hingga tingkat internasional," tukas mantan petinju memiliki rekor bertarung 48 kali menang (22 di antaranya dengan KO), tiga kali seri, dan sekali kalah tersebut.

Petinju kelas ringan Indonesia Daud Yordan berhasil memenangkan pertandingan atas petinju Jepang Kato Yoshitaka melalui kemenangan angka setelah melalui sembilan ronde pertandingan.

Pada pertandingan yang berlangsung di Balai Sarbini Jakarta, Jumat malam itu, wasit Nus Ririhena memutuskan kemenangan bagi Daud Yordan melalui "Techinal Anonymous Decision" dengan perolehan angka 88-84, 97-84 dan 88-83.

Wasit yang berasal dari Ambon itu terpaksa menghentikan pertandingan akibat luka terbuka yang dialami Daud di bagian pelipis yang dinilai membahayakan dan harus mendapat penanganan medis segera.

Pewarta: Roy Rosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016