Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi Aimee Saras bagai jelmaan perempuan era 1940-1950 setiap kali tampil membawakan lagu-lagu swing. Begitu pula di foto-foto yang diunggah di akun Instagramnya.

Penyanyi bernama lengkap Dyah Rahmi Saraswati itu menata rambutnya  rapi bergelombang, bibirnya dipulas lipstik merah menyala, dan busana klasik nan feminin saat berbincang dengan ANTARA News. Berikut petikannya :

Saras punya penampilan yang khas, inspirasinya?
Zaman 40-an dan 50-an, perempuan itu kayaknya memang harus polished, rapi. I wish if I could turn back time bisa kembali ke masa itu. Era itu...I think one of the best fashion. Kayanya semua baju itu dibuat sesuai bentuk perempuan. Yang laki juga keren-keren.
Perempuan ada effort untuk bangun pagi, nge-roll rambut, dandan, untuk terlihat polished, tetap casual tapi polished. I feel like style itu identitas juga.

Kenapa memilih lagu swing?
Karena swing memilih saya, saya tidak memilih swing.
Saya suka nonton film tahun 90-an, waktu saya SD, saya suka nonton film Who Framed Roger Rabbit, kemudian ada film kartun Tom and Jerry. Nah, musik-musiknya itu musik lama 40-an 50-an. Di Who Framed Roger Rabbit ada sosok Jessica Rabbit, dia menyanyikan satu lagu, saya dulu nggak tahu ini lagu apa ya, ternyata itu lagu "Why Don't You Do Right".
Dan dia menyanyikannya dengan.. biarpun tokoh kartun... very soul free, dengan effortless. Jadi saya (berpikir) aduh seru ya kayaknya nyanyi seperti ini. Sesuatu yang beda, this is something that I would like to do in life. To perform this kind of music. Kemudian waktu SMA juga tambah suka karena belajar musik swing.

Apa bersekolah di luar negeri mempengaruhi selera musik yang membuat Saras menyukai musik swing?

Saya malah di Indonesia nonton film ini. Pas sekolah di luar jadi tambah (suka). ketika aku melihat musical, film, belajar di sana, oh musik ini kok menarik ya buat saya.
Swing itu kan bagian dari jazz tapi swing itu adalah style. Jadi banyak musisi yang bagus untuk perform tapi do they have the swing? Seperti yang Duke Ellington pernah bilang "It don't mean a thing if it ain't got the swing".

Saras, Lulusan Hunter College ini tumbuh besar di New York, lalu pulang ke Jakarta dan kembali lagi ke sana saat remaja. Dia juga pernah mengikuti program intensif teater musikal di Marymount Manhattan College, New York.

Di New York, Saras sempat tampil dalam pementasan Off-Broadway "Miss Saigon", ”Damn Yankees”, ”Rodgers & Hammerstein’s Cinderella” serta "If You Really Knew Me". 

Kecintaannya pada teater berlanjut saat pulang ke Tanah Air dan berperan sebagai Sari di drama musikal ONROP! karya Joko Anwar pada 2010.

Saras juga mendapat peran antagonis ibu tiri di teater musikal Bawang Merah Bawang Putih. Selanjutnya, Saras berperan sebagai seniman tato bernama Pinung di serial HBO Asia "Halfworlds" garapan Joko Anwar.

Perempuan kelahiran 14 Agustus 1983 ini juga menyanyikan dua lagu untuk film "A Copy of My Mind" dengan judul "Moon Lead Night" dan "A Copy of Your Mind".

Selain swing suka musik apa saja?
Pertama kali waktu kecil suka musikal, terus dari situ saya juga jatuh cinta dengan Rodgers & Hammerstein. I still love Madonna. Female rocker kayak Garbage, kemudian Alanis Morissette, Sheryl Crow, Nirvana. Tapi kan yang namanya musik itu universal, mana yang kena dan nyaman di kita.
Makanya, kadang suka ada yang bilang "kamu kok swingnya beda?" Karena aku selalu menyatukan swing, musical dan Broadway jadi satu. Jadi, karena swing sendiri pada era itu musik untuk berdansa, kalo zaman sekarang seperti EDM (Electronic Dance Music) lah.

Siapa penyanyi Indonesia yang Saras suka?
Vina Panduwinata. Mama Ina jadi salah satu inspirasi besar aku. Waktu umur 5 tahun aku suka nyanyi lagu Burung Camar. As I grow up.. Dia masih konsisten dengan suaranya and very entertaining. Dan tentunya Bing Slamet.

Apakah Saras ingin mempopulerkan swing di Indonesia?
Saya tidak pernah melihat dari segi itu karena kita sebagai seorang musisi, seorang seniman, kita berkarya karena kita suka. Jadi kalau memang akan menjadi populer, itu adalah nilai plus, di mana kita sharing ilmu yang kita tahu. Swing, broadway, musikal itu yang saya tahu. Ya sudah kita bagi ilmu, caranya beda-beda, dengan cara performing dan entertaining, salah satunya adalah berkarya.

Album "Swingin'Aimee" dirilis digital, apakah ada juga album fisik, atau memang sengaja hanya digital?
Kalau sekarang orang lebih prefer digital. Kalau orang suka sesuatu yang digital, baru dia cari fisiknya. Makanya kemarin bikin Swinging Aimee limited edition dari label dan direct selling.

Proyek berikutnya?
Ada film belum rilis, produksi dengan Ria Irawan judulnya Gila Jiwa', aku main jadi anak SD. (Gila Jiwa adalah film berisi satu cerita utuh dengan balutan lima genre yang disutradarai lima orang. Saras bermain dalam genre musikal yang disutradarai Afgan Syahreza).

Selain itu ada rencana lain?
Nanti rencana akan lebih fokus ke musik dulu, saya akan perform juga di Java Jazz. Untuk film nanti dulu, lagi fokus untuk album kedua, jadi masih musik dulu. Dan mudah-mudahan ada teater lagi.


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016