Manado (ANTARA News) - Sekitar 30 personel polisi lalu lintas Polda Sulawesi Utara mendapatkan pelatihan pengenalan bahan peledak atau bom.

"Selain pengenalan handak (bahan peledak), puluhan polisi yang mengikuti pelatihan fungsi teknis lantas tersebut mendapatkan pelatihan tindakan pertama tempat kejadian perkara (TPTKP) temuan bom serta pengenalan narkoba," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Sulut AKBP Putu Mahayana di Manado, Jumat.

Polisi lalu lintas setiap hari bertugas di lapangan berhadapan langsung dengan masyarakat karena itu mereka memerlukan kecakapan khusus dalam menghadapi berbagai persoalan di lapangan, katanya.

Putu memberikan contoh sejumlah kejadian atau peristiwa yang langsung mengancam keselamatan polisi lalu lintas di lapangan.

"Seperti peristiwa bom Thamrin, dan peristiwa lainnya yang kemudian menjadi korban adalah polisi lalu lintas yang bertugas saat itu," kata Putu.

Untuk menghindari dan meminimalisir kejadian-kejadian seperti itu, maka personel Direktorat Lalu Lintas mendapat pelatihan mengenai pengenalan bahan peledak atau bom.

Serta bagaimana melakukan tindakan pertama saat menemukan bom di TKP dan pengenalan tentang narkoba.

"Diharapkan dengan tambahan pengetahuan tentang bom dan narkoba ini, personel lalu lintas bisa lebih berhati-hati lagi dalam menjalankan tugasnya di lapangan," katanya.

Pada pelatihan tersebut Direktorat Lalu Lintas menggandeng Direktorat Reserse Narkoba dan Brimob Polda Sulut.

Pewarta: Jorie M R Darondo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016