Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan telah menginstruksikan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Barat untuk turun ke lapangan untuk mengecek penyebab banjir di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Wagub Jabar mengaku kaget dan heran dengan kejadian banjir di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta yang menyebabkan kemacetan hingga 25 kilometer, Minggu (14/2) malam.

"Ya harus dilihat, kenapa bisa tiba-tiba demikian. Dulu enggak pernah banjir sekarang kok tol banjir. Ada apa nih, di Bekasi, kilometer 137," kata Deddy Mizwar, di Bandung, Senin.

"Hujan segitu banjir apalagi kalau hujan deras seharian kan bahaya. Kemarin saja sudah setengah meter," ujar dia.

Dirinya mengaku melewati ruas tol tersebut pada pukul 21.00 WIB dan keadaannya sudah surut. "Memang alhamdulillah cepat surut, jam 5 sore terjadi jam 9 malam saya lewat sudah surut," katanya.

Sebelumnya, antrean kendaraan di ruas tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta macet hingga 25 kilometer sebagai imbas luapan air dari tanggul Rumah Makan Alam Sari, Cikarang, Minggu malam.

"Hingga pukul 19.00 WIB, antrean kendaraan yang terjebak kemacetan sudah sampai rest area di Kilometer 62 atau panjangnya sekitar 25 kilometer dari lokasi luapan air," kata Totok Rukmito, Kepala Shift Layanan Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Minggu.

Menurut Totok, genangan air mulai meluber ke jalan tol sekitar pukul 15.45 WIB dari tanggul RM Alam Sari di samping jalan tol dekat gerbang Cikarang Pusat pada Kilometer 37.

"RM Alam Sari lokasinya cukup luas, dengan ciri khas danau buatan di sekitar tempat makannya. Air danau itu yang jebol tanggulnya hingga meluber ke jalan tol," kata Totok.

Luberan air menggenangi lajur 1 dan 2 dengan ketinggian mencapai 20 cm sehingga lajur 1 sama sekali tidak bisa dilewati kendaraan dan kendaraan hanya bisa melaju di lajur 2 dan 3.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016