Jalalabad, Afganistan (ANTARA News) - Setidaknya 10 orang tewas dan lebih dari 40 terluka dalam serangan bom bunuh diri di Provinsi Kunar, di bagian timur Afghanistan, Sabtu, kata para pejabat.

"Seorang pembom bunuh diri mengendarai sepeda motor meledakkan dirinya di sebuah pasar di Asadabad, ibu kota provinsi, yang menyebabkan 10 orang tewas dan lebih dari 40 terluka," kata Ghani Mosamem, juru bicara gubernur provinsi, kepada AFP.

Sayed Maqsood Pacha, wakil kepala kepolisian provinsi, menyebutkan korban tewas sedikit lebih tinggi di 11 orang.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun gerilyawan Taliban, yang telah melancarkan pemberontakan berdarah selama 14 tahun di negeri ini, telah disalahkan untuk serangan serupa di masa lalu.

Insiden itu terjadi saat pembicaraan damai langsung dengan Taliban karena berlangsung pekan depan.

Seorang saksi ledakan, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP bahwa seorang tetua suku yang berpengaruh, Haji Khan Jan, menjadi sasaran serangan dan tewas.

Jan telah memimpin pemberontakan lokal terhadap Taliban di masa lalu, saksi itu menambahkan.

Kunar adalah provinsi bergolak dan terpencil yang berbagi perbatasan panjang dengan negara tetangga Pakistan - yang oleh pemerintah Afghanistan dituduh di masa lalu menyembunyikan gerilyawan Taliban.

Delegasi dari Afghanistan, Tiongkok, Amerika Serikat dan Pakistan bertemu di Kabul pekan lalu untuk putaran pembicaraan keempat yang bertujuan untuk membentuk jalan kembali ke proses perdamaian yang baru lahir, yang terganggu oleh pengumuman musim panas lalu bahwa pemimpin Taliban Mullah Omar telah tewas.

Prakarsa perdamaian baru terjadi saat pemberontak melancarkan kampanye kekerasan musim dingin yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh Afghanistan, menggarisbawahi situasi keamanan yang memburuk lebih dari 14 tahun setelah mereka digulingkan dari kekuasaan oleh pasukan NATO pimpinan Amerika Serikat.

Pekan lalu, setidaknya 13 orang, sembilan di antaranya adalah warga sipil, tewas akibat bom bunuh diri yang menarget kepolisian Afghanistan di kawasan barat laut Kabul.

Kelompok gerilyawan Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Target utama pelaku bom bunuh diri adalah kepala kepolisian lokal yang hanya menderita luka-luka. Insiden itu terjadi menjelang perundingan empat pihak di Kabul untuk menyelesaikan proses perdamaian antara pemerintah dan Taliban yang telah berperang selama 14 tahun.

Pada Oktober lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan bahwa ribuan tentara dari negaranya akan tetap bertahan di Afghanistan pasca-2016 untuk melatih militer lokal.

Dia membatalkan rencana sebelumnya yang mengharuskan Amerika Serikat mengurangi jumlah tentara di Afghanistan. Alasan pembatalan itu adalah ketidak siapan pasukan lokal dalam menghadapi Taliban sendirian.

Amerika Serikat menempatkan beberapa ratus tentara di Helmand pada beberapa pekan terkahir.

Pada Agustus tahun lalu, gerilyawan Taliban sempat menguasai kota Musa Qala sebelum pasukan Afghanistan--dengan dukungan NATO--merebutnya kembali dalam waktu singkat, demikian AFP melaporkan.

(G003/M016)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016