Yogyakarta (ANTARA News) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengingatkan bahwa ancaman banjir lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi masih tinggi.

Oleh karena itu, Kepala Seksi Gunung Merapi, BPPTKG Yogyakarta Kusdaryanto, Senin, mengimbau kepada warga yang tinggal terutama di sekitar Sungai Gendol, Kabupaten Sleman, dan Sungai Pabelan, Magelang, untuk tetap waspada.

"Warga yang biasa beraktivitas di sungai berhulu Gunung Merapi kami minta untuk tetap waspada selama musim hujan ini karena potensi banjir lahar dingin tetap tinggi," kata

Sungai Gendol dan Pabelan paling banyak terdapat timbunan material lahar erupsi 2010.

"Sebenarnya semua sungai masih ada sisa timbunannya, tapi yang paling berpotensi di dua sungai itu," katanya.

Ia mengestimasi lahar dingin yang masih berada di hulu sungai mencapai sekitar 34 juta meter kubik.

"Pengukuran 2014, ada sekitar 40 juta meter kubik. Kalau sekarang estimasi kami sekitar 34 juta meter kubik tersebar di seluruh hulu sungai," katanya.

Relawan Satuan Komunikasi Sosial Bersama (SKSB) Cangkringan, Sleman Sriyanto mengatakan pemantauan ancaman banjir lahar dingin diprioritaskan di tempat-tempat penyeberangan sungai.

"Tempat-tempat penyeberangan sungai tersebut banyak yang juga merupakan dam penahan banjir. Namun ancamannya tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016