Kita fokus Jawa dan Sumatera dulu, armada kita tambah dan perbaiki"
Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan jasa pengiriman ekspres dan logistik nasional JNE mulai mengembangkan pengiriman skala besar dengan truk melalui program terbarunya JNE trucking.

Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi usai peluncuran tujuh "magnificent" 2016 di Jakarta, Senin, mengatakan program tersebut digagas karena banyaknya permintaan perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce dalam pengiriman sekala besar.

"Sebenarnya, sudah lama kita masuk ke trucking. Kita rebranding, kita perbaiki armadanya, kita buat lebih bagus jaringannya," katanya.

Eri menambahkan saat ini harganya semakin kompetitif dan menyasar barang hingga 10 kilogram.

Dia mengatakan pihaknya juga akan menambah armada yang saat ini baru empat hingga 10 truk saja untuk jalur Pulau Jawa.

"Kita fokus Jawa dan Sumatera dulu, armada kita tambah dan perbaiki," katanya.

Eri mengungkapkan hal itu juga dipicu banyaknya industri rumahan yang besar yang menggunakan jasa pengiriman JNE di sepanjang Pantai Utara Jawa.

Namun, lanjut dia, tidak tertutup kemungkinan akan memperluas pasarnya ke Nusa Tenggara hingga Sulawesi seiring dengan pertumbuhan e-commerce.

Fadli mengatakan e-commerce sendiri menyumbang sekitar 70-80 persen terhadap pendapatan perusahaan.

Dia menargetkan secara keseluruhan pertumbuhan perusahaan bisa mencapai 30 persen tahun ini.

"Kita optimistis dengan yang kita punya beberapa inovasi ini kita bisa mengejar di tengah ekonomi yang melesu ini, yakin 30-40 persen kita punya growth dan revenue naik," katanya.

Adapun, layanan baru sebagai perwujudan pengembangan di sektor infrastruktur dan teknologi informasi, di antaranya aplikasi MyJNE, JNE-PopBox, @box prepaid, Promo JNE Super Speed, JNE International Shipment, layanan CD Music dan JNE Trucking.

Dia mengatakan kendala yang dihadapi saat ini masih minimnya infrastruktur, karena itu pihaknya akan menggelontorkan Rp400 miliar tahun ini untuk pengembangan infrastruktur.

Salah satunya, lanjut dia, membangun pergudangan seluas 30.000 hektar di Cikarang, Jawa Barat.

"Mungkin tengah tahun semester pertama kita akan lakukan groundbreaking, itu bagisan dari kekuaran konektivitas di Jawa yang akan dibuat sistem otomatis," katanya.

Dia mengatakan setelah bisnisnya kuat di kota pertama, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, pihaknya juga akan mengembangkan di kota kedua, Seperti Soreang, Banjar, Garut, Tasik dan lainnya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016