Padang (ANTARA News) - Pascagempa berkekuatan 7,8 Skala Richter yang menggoncang Kota Padang, Sumatera Barat, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terpantau ramai dipadati warga yang hendak mengisi bahan bakar pada Rabu malam.

Di SPBU Jalan Gajah Mada Padang, terjadi antrean yang cukup panjang hingga ke badan jalan dan menimbulkan kemacetan.

Berdasarkan pantauan, pemilik kendaraan tersebut terlihat membawa tas dan beberapa barang lainnya untuk mengungsi.

Salah seorang warga, Budi mengatakan ia sengaja mengisi bahan bakar karena akan mengungsi ke daerah Limau Manis.

"Bahan bakar motor saya kosong, ternyata antre panjang", ujarnya.

Sementara di SPBU Ranah, Alang Lawas juga terlihat kepadatan warga yang hendak mengisi bahan bakar baik kendaraan roda empat maupun roda dua.

Petugas SPBU terlihat kewalahan mengatur warga yang hendak mengisi bahan bakar.

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap tenang pascagempa berkekuatan 7,8 Skala Richter yang menguncang daerah itu.

"Pusat gempa cukup jauh mencapai 600 kilometer dari Mentawai, bagi yang masih mengungsi sementara harap bersabar dulu, pastikan kondisi benar-benar aman," kata dia.

Ia mengatakan karena pusat gempa cukup jauh potensi tsunami cukup kecil tapi hingga saat ini masih dikaji oleh pihak berwenang.

"Bagi yang hendak kembali ke rumah silahkan tapi tetap hati-hati," katanya.

Ia menyampaikan ia sudah berhasil berkomunikasi dengan pegawai yang ada di Tua Pejat, Sikakap dan Siberut dan hingga saat ini dilaporkan kondisi masih aman dan tidak ada tsunami.

Pakar gempa Universitas Andalas (Unand) Padang Badrul Mustafa menyampaikan gempa yang menguncang daerah itu tidak berpusat di kawasan Megathrust.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG pusat gempa cukup jauh 682 kilometer barat daya Mentawai, itu bukan lokasi megathrust, kata dia.

Menurutnya gempa yang terjadi saat ini disebut dengan gempa tunggal atau intraplate karena tidak terjadi pada tumpukan lempeng.

Namun gempa ini dapat saja mempengaruhi megathrust yang saat ini masih menyimpan dua per tiga energi, katanya.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016