Kami serius bagaimana Bandara Ahmad Yani ini bisa dikembangkan sehingga bisa mendukung transportasi dan pariwisata di Jateng,"
Semarang (ANTARA News) - Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ikut mendorong pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, sebagai upaya peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.

"Kami serius bagaimana Bandara Ahmad Yani ini bisa dikembangkan sehingga bisa mendukung transportasi dan pariwisata di Jateng," kata Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto saat melakukam kunjungan kerja di Semarang, Kamis.

Ia menilai berbagai fasilitas pendukung yang ada di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang saat ini tidak memenuhi syarat dan memalukan sehingga perlu dibenahi serta dikembangkan.

"Bukan hanya tidak memenuhi syarat, tapi juga ngisin-ngisini, masa bandara provinsi kok seperti ini," ujar politikus Partai Demokrat itu.

Menurut dia, yang perlu diingat dalam pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani adalah perlunya mempertimbangkan kearifan lokal karena bandara itu adalah etalase dari sebuah kota.

Menanggapi masukan tersebut, Pimpinan Proyek Pembangunan Bandara Internasional Ahmad Yani dari PT Angkasa Pura I Endah Preastuty mengatakan bahwa pengembangan bandara yang berkonsep "green airport" secara keseluruhan baru mencapai 10 persen per 28 Februari 2016.

Ia memerinci bahwa pengembangan bandara terbagi menjadi empat paket yakni paket I yang meliputi lahan dan akses jalan senilai Rp286,4 miliar serta baru terealisasi 45,64 persen.

Paket II meliputi pembangunan apron dan taxiway senilai Rp155,9 miliar terealisasi 46,91 persen, paket III meliputi pembangunan terminal senilai Rp1,4 triliun dan baru masuk tahap persiapan pelelangan, sedangkan paket IV meliputi bangunan penunjang dan lanskap senilai Rp400 miliar baru masuk tahap desain.

"Dalam pembangunan ada sejumlah kendala mulai dari tanah urug dan stabilitas tanah reklamasi," katanya.

Kendati demikian, PT Angkasa Pura I tetap optimistis Bandara Internasional Ahmad Yani akan masuk tahap verifikasi pengoperasian terminal pada akhir 2017 dan direncanakan beroperasi awal 2018.

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016