Jakarta (ANTARA News) - Indonesia, Palestina dan Sekretariat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada tingkat pejabat tinggi pada Sabtu menjalankan persiapan akhir untuk mematangkan persiapan substansi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI ke-5 tentang Palestina dan Al Quds Al Syarif di Jakarta, 7 Maret.

KTT akan didahului oleh pertemuan pejabat tinggi dan pertemuan tingkat menteri pada Minggu (6/3), demikian keterangan pers dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.

Hingga Sabtu, KTT Luar Biasa OKI akan diikuti lebih dari 500 delegasi dari 49 negara anggota termasuk pada tingkat kepala negara/pemerintahan. KTT ini juga akan diikuti delegasi tiga negara pengamat, empat negara/organisasi internasional kuartet dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Pertemuan tersebut akan mengangkat tema "United for a Just Solution". Konferensi ini merupakan pertemuan luar biasa yang pertama kali khusus diselenggarakan untuk mencari terobosan guna menyelesaikan isu Palestina dan Al Quds Al Syarif.

KTT diharapkan dapat memberikan dorongan pada dunia internasional untuk tetap memprioritaskan penyelesaian isu Palestina mengingat saat ini situasinya semakin mengkhawatirkan.

Penyelenggaraan KTT OKI juga merupakan bentuk nyata dari dukungan penuh dan solidaritas Indonesia dan OKI terhadap isu Palestina. Bagi Indonesia, dukungan terhadap Palestina merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari amanat UUD 1945 untuk menghapuskan penjajahan dan melaksanakan ketertiban umum berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sesuai rencana KTT akan menghasilkan sebuah resolusi yang menegaskan posisi prinsip dan komitmen OKI untuk mendukung Palestina dan Al Quds Al Syarif serta Deklarasi Jakarta yang digagas oleh Indonesia untuk memuat langkah-langkah konkrit bagi Palestina.

Dukungan dan kontribusi Indonesia untuk Palestina juga ditunjukan melalui kerja sama dan bantuan kepada pemerintah dan masyarakat Palestina, antara lain bantuan kemanusiaan sebesar 1 juta dolar AS.

Indonesia juga telah memprakarsai lebih dari 135 program pembangunan kapasitas yang diikuti 1.364 warga Palestina pada periode 2008-2015 dalam kerangka bilateral, NAASP (New Asian-African Strategic Partnership for Palestinian Capacity Building Program) dan CEAPAD (Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development).

Indonesia dalam waktu dekat juga akan meresmikan Kantor Konsul Kehormatan RI di Ramallah. Tujuan pembukaan kantor tersebut adalah agar kerja sama Indonesia dan Palestina berjalan semakin erat.

Pada tahun 2015, Pemerintah RI telah menjadi tuan rumah Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika yang mengadopsi sebuah deklarasi mengenai Palestina dan konferensi internasional mengenai Jerusalem di Jakarta.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016