Jakarta (ANTARA News) - Jumlah korban bencana tanah longsor di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terjadi sejak 1 Maret 2007, hingga Minggu malam dilaporkan terus bertambah, khususnya warga yang meninggal dunia. Kepala Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Departemen Kesehatan (Depkes), dr Rustam S Pakaya, MPH, kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu malam menjelaskan, hingga data yang masuk pada pukul 20.00 WIB, korban longsor di Kabupaten Manggarai, meninggal 34 orang. "Korban yang masih hilang 40 orang, pengungsi 530 jiwa di dua kecamatan," katanya dan menambahkan korban luka dirawat sebanyak 21 orang. Rinciannya, korban yang dirawat di RSUD Ruteng enam orang, masing-masing dua anak dan empat dewasa, sedangkan yang dirawat di Puskesmas 15 orang. Rustam S Pakaya menambahkan, bantuan yang dikirimkan juga sudah sampai, termasuk 18 dokter yang memperkuat tim kesehatan Timkes di lapangan, yang disebar pada sejumlah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu). "Untuk semantara ini kebutuhan obat-obatan cukup," katanya. Sementara itu, dari Biro ANTARA Kupang dilaporkan, upaya pencarian korban bencana tanah longsor dan banjir di sejumlah lokasi di wilayah Kabupaten Manggarai, NTT sejak 1-3 Maret lalu, terus dilakukan dan sudah 29 jenazah yang ditemukan, sementara 47 orang dilaporkan hilang. "Data ini diperoleh dari berbagai sumber di Kabupaten Manggarai untuk dilaporkan kepada gubernur," kata Sekretaris Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkoorlak) Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (PBP) Provinsi NTT, Drs Sentianus Medi, MSi, di Kupang, Minggu. Bencana tanah longsor akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah bagian barat Pulau Flores itu, melanda Kampung Wotok Desa Riung, Kampung Perak dan Dusun Gapong, Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai. Semula, dilaporkan sebanyak 34 orang tewas dalam peristiwa itu meskipun baru 12 jenazah yang ditemukan. Kini, telah ada 26 jenazah dan 14 orang lainnya dilaporkan hilang, sehingga total korban tewas dan hilang mencapai 40 orang. Hujan deras itu juga mengakibatkan bencana banjir di wae Nggeng, Desa Lando, Kecamatan Cibal. Dalam peristiwa ini dua orang tewas setelah hanyut terbawa arus. Banjir juga melanda Desa Manong, Kecamatan Ruteng, dalam musibah ini seorang dinyatakan hilang dan belum juga ditemukan hingga saat ini. Di Kecamatan Reok, guyuran hujan deras memicu gelombang pasang sungai Wae Pesi hingga air meluap ke badan jalan setinggi satu meter. Delapan orang diseret arus, seorang luput dari maut, satu orang meninggal dan enam orang lainnya hanyut terbawa arus dan belum ditemukan. Dengan demikian, korban tewas akibat banjir di tiga lokasi itu sebanyak tiga orang dan tujuh orang lainnya dinyatakan hilang. Sementara jumlah korban tewas akibat bencana tanah longsor dan banjir, di delapan desa di Kabupaten Manggarai, sampai Minggu pagi, terdata sebanyak 29 dan jumlah warga yang dinyatakan hilang sebanyak 21 orang. Pemerintah Provinsi NTT juga menerima laporan korban hilang dalam bencana tanah longsor di lokasi lain di Manggarai yang diprakirakan mencapai 26 orang, sehingga total korban hilang diperkirakan sebanyak 47 orang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007