Kedua ABK yang hingga kini masih dilakukan pencarian itu bernama Ade dan Amran. Keduanya merupakan kelasi kapal,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Dua orang anak buah kapal (ABK) kapal tunda (tug boat) yang menarik ponton bermuatan sawit dinyatakan hilang setelah terlibat tabrakan dengan kapal tanker di perairan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Senin dini hari.

"Kedua ABK yang hingga kini masih dilakukan pencarian itu bernama Ade dan Amran. Keduanya merupakan kelasi kapal," kata Kapolres Bengkalis AKBP Aloysius Supriadi kepada Antara melalui sambungan telepon dari Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan peristiwa kecelakaan tersebut terjadi pada Senin sekitar pukul 00.30 WIB. Kecelakaan itu melibatkan dua kapal yakni kapal tunda Ayu Lestari berbobot kotor 20 ton yang membawa muatan sawit dengan kapal tanker Maretirenium.

Ia menjelaskan saat kejadian kapal tunda Ayu Lestari berlayar dari hutan Ayu, Kecamatan Rupat Utara menuju Bengkalis sementara tanker Maretirenium berlayar dari arah Singapura menuju Dumai.

"Pada saat kejadian memang kondisi angin cukup kencang dan mengakibatkan gelombang tinggi," jelasnya.

Saat kapal tunda tersebut keluar dari Kecamatan Rupat menuju Bengkalis, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul kapal tanker yang berlayar ke kota Dumai sehingga kecelakaan tidak dapat dihindari. Akibatnya, kapal tunda tersebut mengalami pecah lambung dan tenggelam.

Ia mengatakan kapal tunda itu berisi empat ABK, dimana dua ABK lainnya yakni Robani (40) sebagai nakhoda dan Suwanto (32) ditemukan selamat setelah satu jam kemudian.

"Keduanya diselamatkan oleh kapal Pandu Selat Morong sekitar pukul 01.45 WIB," jelasnya.

Sementara itu, kapal tongkang yang bermuatan sawit itu sendiri ditemukan terdampar di perairan Rupat Selatan.

Sementara dua ABK lainnya masih terus dilakukan pencarian oleh Satuan Polisi Perairan Polres Bengkalis.

Menurut Aloysius, cuaca yang tidak mendukung menghambar proses pencarian kedua korban.

Saat ini kapal tanker tersebut telah berada di dermaga Kota Dumai, sementara ABK kapal tunda dana kapal tanker masih terus menjalani pemeriksaan terkait inside tersebut.

Pewarta: Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016