Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan perlunya upaya peningkatan produktivitas petani kopi di Indonesia sehingga bisa meningkatkan nilai ekspornya.

Dia mengatakan petani kopi di Indonesia baru bisa menghasilkan 800 kg per hektar per tahun, sementara di Vietnam bisa menghasilkan dua ton per hektar per tahunnya.

Nilai ekspor produk kopi olahan tahun 2015 mencapai USD 356,79 juta, naik sekitar 8 persen dari tahun 2014, dengan produk terbanyak berupta kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi, dengan negara tujuan Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, RRT, dan Uni Emirat Arab.

"Kita masih tertinggal. Kita kan (penghasil kopi) nomor tiga saat ini. Petani Vietnam menghasilkan dua ton per hektar per tahun, sementara di Indonesia baru 800 kg per hektar per tahun. Memang ada kelompok petani yang bisa menghasilkan 1,2 ton per hektar, tetapi jumlahnya terbatas," kata dia di Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, dia menilai penting melakukan pembinaan pada petani demi meningkatkan produktivitasnya.

"Kalau produktivitas meningkat, dengan sendirinya para pengusaha kopi, meningkat nilai ekspornya. Oleh karena itu, bagaimana melakukan pembinaan produktivitas petani kopi," kata dia.

Kemenperin, sambung Saleh, telah memfasilitasi beberapa kebijakan dalam rangka meningkatkan produktivitas petani, salah satunya pajak penghasilan untuk investasi baru pengolahan kopi dan harmoninasi tarif bea masuk dari yang semula 5 persen menjadi 20 persen.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016