Jakarta (ANTARA News) - Wartawan antaranews.com, Arindra Meodia (25), mengalami penganiayaan di dalam kamar kosnya sendiri di kawasan Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu sore tadi sekitar pukul 15.15 WIB.

Penganiayaan diduga dilakukan oleh seorang pekerja bangunan proyek sebuah hotel yang letaknya tepat bersebelahan dengan kamar kos korban di Jalan Kebon Sirih Timur Dalam, Gang 3, Nomor 7, RT 003/RW 005 di Kelurahan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.

"Kronologinya, saat itu saya sedang tidur-tiduran di kamar dengan jendela terbuka, lalu tiba-tiba seorang pria tidak dikenal membuka jendela lalu tersenyum dan mengatakan 'diam, mbak, diam'.  Saya kaget dan berusaha membuka kunci kamar tidur, lari menuju kamar teman saya," kata Arindra di Jakarta, Sabtu malam.

Arindra melanjutkan, pelaku kemudian masuk melalui jendela kamar korban yang berada di lantai dua. Pelaku kemudian mengejar korban hingga ke kamar teman korban. Saat teman korban ingin menutup kamar, pelaku memaksa mendobrak masuk.

"Saat pelaku masuk, teman saya berhasil keluar kamar untuk meminta pertolongan kepada pemilik kos di lantai satu. Pelaku panik lalu membenturkan kepala saya ke dinding. Saya lalu jatuh terhempas ke lantai, saya merangkak berusaha berdiri untuk keluar kamar. Saat saya sudah berhasil keluar, pelaku malah ikut keluar, lalu melarikan diri lewat balkon," kata Arindra.

Diduga pelaku adalah pekerja proyek pembangunan sebuah hotel di Jalan Kebon Sirih Timur Dalam itu  yang berada di samping tempat kos korban.

Saat korban dan temannya mendatangi proyek, manajemen hotel menolak bertanggung jawab dan berdalih proyek itu bukan tanggung jawabnya dan masih menjadi tanggung jawab pemendang tender proyek, HKS. Segala kejadian terkait proyek bukan tanggung jawab pihak hotel, kilah mereka.

Sebelumnya, pelaku diduga telah menggasak barang-barang berharga di dua kamar kos di sebelah kos korban.

Mandor proyek, Slamet, memberi kesaksian bahwa tersuga pelaku adalah rekan sekampung halamannya di Purwodadi.

"Dia itu baru seminggu kerja di sini, saya juga enggak begitu kenal. Namanya Yeyen Saputra. Orangnya hari ini libur saat ditanya ada di mana tadi sore, dia jawab ada di Monas. Tadi barusan saya SMS lagi, dia mau ke Lampung," kata Slamet.

Pada akun Facebook Yeyen yang bernama Yens Saputra Vis EndPlur itu tercatat unggahan terakhir mengenai iklan penjualan notebook Acer Aspire One seharga Rp5 juta pada 10 Maret.

Diduga kuat, notebook itu adalah milik teman kos Arindra yang merupakan wartawan metrotvnews.com, Ade Hapsari.

Arindra telah membuat laporan ke Kepolisian Sektor Menteng, Jakarta Pusat.  Setelah beberapa menit diterima petugas Polsek Menteng, Arindra diminta polisi untuk membuat visum atas luka akibat dibenturkan si pelaku ke dinding itu.

Hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) menunjukkan korban mengalami memar dan benjolan pada kepala.

"Setelah ini kami akan pindah kos karena trauma dengan kejadian ini. Mudah-mudahan polisi segera menangkap pelaku," pungkas Arindra.


Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016