Kami ingin merayakan pencapaian Indonesia sebagai rumah dari kopi terbaik dunia, serta memperkenalkan Indonesia sebagai Specialty Coffee Association of America (SCAA) Portrait Country tahun 2016,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memperkenalkan Indonesia sebagai Specialty Coffee Association of America (SCAA) Portrait Country tahun 2016 pada pameran Coffee Festival yang diselenggarakan pada 11-13 Maret 2016 di Jacob K. Javits Convention Center, Kota New York, Amerika Serikat (AS).

"Kami ingin merayakan pencapaian Indonesia sebagai rumah dari kopi terbaik dunia, serta memperkenalkan Indonesia sebagai Specialty Coffee Association of America (SCAA) Portrait Country tahun 2016," kata Kepala ITPC Chicago, Wijayanto, dalam siaran pers yang diterima, Jumat.

Bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York, ITPC Chicago membawa empat pengusaha kopi Indonesia yang berbasis di New York untuk memperkuat branding kopi Indonesia.

Empat perusahaan tersebut yaitu Kopi2 NYC, Rolas, Javanese Coffee dan PTP Nusantara XII. Kopi yang disajikan dan dipromosikan di booth Indonesia antara lain kopi spesial Sumatera, Jawa, Sulawesi, serta kopi Luwak.

"Pameran ini sekaligus sebagai persiapan sebelum mengikuti pameran SCAA yang akan diselenggarakan pada 14-17 April di Atlanta, AS," kata Wijayanto.

Sebagai Portrait Country, Indonesia akan menjadi sorotan utama dan dalam kesempatan tersebut akan ditampilkan berbagai variasi kopi spesial terbaiknya yang telah melalui proses kurasi dan menayangkan sejarah kopi Indonesia melalui film Aroma of Heaven.

Selain itu, Indonesia juga akan menghadirkan ahli kopi Indonesia sebagai pembicara di SCAA 2016 untuk mengedukasi komunitas kopi Amerika mengenai kopi Indonesia.

Coffee Fest adalah pameran ritel kopi dan teh spesial serta produk terkait lainnya yang diselenggarakan tiga kali setahun di AS. Pameran ini dihadiri oleh para importir, peritel, distributor, kafe dan restoran, serta para pelaku, ahli, dan penikmat kopi dan teh. Selain di New York, tahun ini Coffee Fest juga akan diselenggarakan di Dallas dan Anaheim.

Menurut Wijayanto, kopi Indonesia sudah cukup dikenal di AS, khususnya kopi Sumatera dan Jawa. Saat ini permintaan kopi Sulawesi bahkan semakin meningkat karena banyak peminatnya.

"Namun produk kopi itu tetap harus terus dipromosikan karena persaingan untuk komoditas ini cukup berat. Khusus di AS, kopi dari Amerika Selatan paling banyak dikonsumsi karena lebih mudah diakses dan rasanya sesuai dengan selera penikmat kopi di sini," tambah Wijayanto.

Wijayanto mengaku akan semakin gencar mempromosikan kopi Indonesia di AS mengingat pasarnya yang cukup besar, dan di sisi lain, Indonesia juga merupakan salah satu pusat tren kopi dunia.

"Meskipun dari sisi geografis Indonesia cukup jauh, promosi yang terus menerus akan membantu kopi Indonesia mempertahankan pangsa pasarnya di AS. Melalui promosi, kopi Indonesia akan terus dikenal dan ini tentunya akan memicu peningkatan permintaan kopi Indonesia di AS," kata Wijayanto.

Ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat pada tahun 2015 mencapai 339,6 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 5,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut International Coffee Organization (ICO), AS merupakan salah satu pasar utama ekspor kopi Indonesia yang pertumbuhan konsumsinya relatif stabil dengan konsumsi tahun 2015 mencapai 1,5 juta ton atau mewakili 17 persen dari total konsumsi dunia.

Tren konsumsi kopi dunia diperkirakan akan tumbuh 1,5-2,5 persen per tahun dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016