Kami cek lokasi."
Mukomuko (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terus memantau keberadaan dua induk harimau sumatera (Phantera tigris Sumatrae) yang diduga melahirkan tiga anaknya di lahan perkebunan kelapa sawit milik warga setempat.

"Kami akan terus memantaunya dan mengevakuasinya jika menemukan harimau tersebut," kata Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko, Rasidin, Minggu.

Warga di Desa Tunggang, Kecamatan Pondok Suguh, melaporkan telah tiga kali melihat dua induk harimau bersama tiga anaknya.

Harimau yang dilihat warga itu diduga baru melahirkan tiga anaknya di lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah itu.

Rasidin mengatakan, dua petugas BKSDA Bengkulu dan tiga petugas Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat (BP TNKS), Sabtu (19/3) pagi, melakukan pengecekan untuk memastikan laporan warga Desa Tunggang yang menemukan lima ekor harimau sumatera di perkebunan kelapa sawit.

Namun, menurut dia, pihaknya belum menemukan harimau sumatera tersebut berkeliaran di lahan perkebunan kelapa sawit milik warga setempat.

"Kami cek lokasi. Tidak ditemukan harimau hanya ada bekasnya di perkebunan kelapa sawit warga," ujarnya.

Ia megemukakan bahwa saat ini situasi dan kondisi si wilayah itu masih aman atau tidak ada konflik manusia dan harimau.

Lokasi harimau itu berada di luar kawasan hutan produksi terbatas (HPT) di Desa Tunggang, yakni perkebunan kelapa sawit milik warga setempat.

Sebelumnya, ia menyatakan, harimau sumatera pernah ditemukan melahirkan di wilayah itu, tetapi lokasinya berada dalam kawasan hutan produksi terbatas.

"Kalau sekarang lokasinya berada di bawah atau berjarak sejauh 12 kilometer dari pemukiman penduduk," demikian Rasidin.

Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016