Makassar (ANTARA News) - Dewan Adat Nusantara memberikan penganugerahan kepada mantan presiden pertama Indonesia Sukarno Bintang Mahaputra dan merupakan penghargaan tertinggi diberikan pihak kerajaan karena jasa-jasanya.

"Pemberian penghargaan ini adalah karena Bung Karno adalah sosok yang sangat luar biasa, karena jasa-jasanya akan terus dikenang sepanjang masa," kata Sultan Tallo ke-XIX, I Paricu Muhammad Akbar Amin Sultan Aliyah Daeng Manaba Karaengta Tanete di Hotel Aryaduta, Makassar, Sulsel, Sabtu.

Selain pemberian penghargaan tertinggi kebangsawanan, Bung Karno juga diberikan gelar adat bernama I Masugi Patto Maraja yang artinya orang berjasa dan patut dijadikan contoh teladan.

Sedangkan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo juga diberikan gelar adat bernama I Mangalla Kana Daeng Tojeng yang berarti orang yang bersungguh-sungguh, tegas berbuat dan berkata sebagai pemimpin.

Gelar tersebut diterima langsung Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang mewakili kedua tokoh penting itu. Tjahjo Kumolo pada kesempatan itu meminta maaf karena Presiden Joko Widodo berhalangan hadir karena ada agenda negara yang lebih penting.

"Pak Presiden mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena masih ada agenda negara yang harus diselesaikan dan mengutus pejabatnya untuk menerima penghargaan ini," katanya saat memberikan kata sambutan.

Hadir pada kesempatan itu ada 14 kerajaan dan kesultanan se- Indonesia seperti Kerajaan Sambalung, Gunung Tabur, Atjeh Darussalam, Salaparang di Lombok, Tiworo Muna, Tai Woi, Moroneme Rumbia, Manggarai dan Fak-fak.

Kemudian Kesultanan lainnya yakni Taliwang, Bulungan, Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Demak, serta Buton. Sementara dari kerajaan negeri tetangga, yaitu Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

Sejumlah kerajaan lain yang masuk daftar Dewan Adat Nusantara dilantik.

Pertemuan Raja-raja dan Kesultanan digagas Dewan Adat Nasional, Perintis dan Generasi Kemerdekaan Republik Indonesia serta Kesultanan Kerajaan Tallo. Hadir pula Mendagri Tjahjo Kumolo, anggota DPR Akbar Faisal dan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Numang serta undangan lainnya.

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016