Boyolali (ANTARA News) - Sekitar 800 orang tercatat melakukan pendakian ke puncak Gunung Merapi melalui pintu pendakian Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, selama libur panjang akhir pekan.

Samsuri (44), petugas jaga retribusi pendakian dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Senin, mengatakan, jumlah pendaki Merapi selama Jumat (25/3) hingga Minggu (27/3) dua kali lipat lebih banyak dibandingkan akhir pekan sebelumnya yang tercatat hanya sekitar 300 orang.

Orang-orang yang selama akhir pekan mendaki Merapi, menurut dia, berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan Solo.

"Para pendaki melakukan pendakian ke Merapi hingga ke Pos III atau kawasan Pasar Bubrah yang memiliki ketinggian sekitar 2.500 meter di atas permukaan laut," katanya serta menambahkan bahwa di kawasan itu para pendaki bisa menikmati pemandangan saat matahari terbit.

Ia menuturkan para pendaki biasanya mendirikan tenda dan bermalam di kawasan Pos II, dan menjelang pagi mereka berjalan menuju Pasar Bubrah untuk menunggu matahari terbit.

Samsuri, yang juga anggota SAR Barameru Selo, mengatakan cuaca selama libur akhir pekan mendukung untuk pendakian.

Namun dia mengimbau para pendaki tetap berhati-hati dan mendaftarkan identitas mereka petugas lebih mudah mengontrol.

Para pendaki yang ingin mendaki Merapi dikenai biaya retribusi Rp16.000 per orang pada hari kerja dan Rp18.500 per orang saat liburan.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016