Yah, memang kita ingin ketemu dengan PM Fiji. Saya bawa surat Presiden Jokowi kepada PM Fiji, kemudian ke sana bersama beberapa orang gubernur,"
Sentani (ANTARA News) - Menteri Koordinator (Menko) Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan menemui Perdana Menteri Fiji, Bainimarama untuk menyampaikan surat dari Presiden Joko Widodo.

"Yah, memang kita ingin ketemu dengan PM Fiji. Saya bawa surat Presiden Jokowi kepada PM Fiji, kemudian ke sana bersama beberapa orang gubernur," katanya saat menjawab pertanyaan wartawan di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin.

Ketika ditanya, apakah kunjungannya ke Fiji menyangkut MSG yang menyuarakan sejumlah hal tentang Papua, Luhut menjawab bahwa kedatangannya hanya membawa surat dari Presiden Jokowi.

"Tidak juga, tidak ada begitu. Saya hanya membawa surat Presiden (Jokowi). Yang penting kita semua ingin Papua damai, dan Presiden (Jokowi) perintahkan kepada kami untuk menciptakan suasana damai, pembangunan lebih bagus seperti ide Pak Gubernur (Lukas Enembe)," katanya.

Misalnya menurut dia, di Mamberamo dijadikan hydroestate. "Ada investasi besar hydro power di sana. Itu suatu terobosan yang menjadi legacy Papua, dan dari awal harus dicetak dengan baik, jadi dari awal pemda sudah bisa ikutan jagan dibodoh-bodohin orang lain," katanya.

Semenatar itu, Menko Polhukam pada Selasa pagi (29/3) dijadwalkan mengunjungi perbatasan RI-PNG di Skou-Wutung, Kota Jayapura, guna peletakan batu pertama pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Dalam kesempatan tersebut diagendakan pertemuan tatap muka dengan masyarakat di kawasan perbatasan RI-PNG, usai "groundbreaking" PBLN Skouw.

Selanjutnya peninjauan lapangan di kawasan tapal batas, kemudian bertolak ke Kota Jayapura, ibukota Provinsi Papua, guna menghadiri sosialisasi tentang bahaya terorisme dan narkoba dalam rangka memperkokoh stabilitas politik, hukum dan keamanan.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016