... jika sinergi dibangun dengan TNI maka bisa dilakukan pembagian waktu jaga di lembaga pemasyarakatan...
Palembang (ANTARA News) - Kepala Badan Narkotika Nasional, Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, mengatakan, sudah saatnya TNI dilibatkan langsung dalam penanganan kasus narkoba karena negara telah menyatakan darurat narkoba.

"Jika negara sudah menyatakan peran terhadap narkoba artinya ini statusnya perang, jadi sudah masuk otoritas TNI," kata dia, di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Senin.

Ia mengemukakan peran TNI ini sangat dibutuhkan di tengah keterbatasan personel polisi dan petugas lembaga pemasyarakatan.

Hingga kini, negara masih belum bisa menghentikan peredaran narkoba dari balik jeruji besi seperti kasus yang terjadi di Rutan Malabero, Bengkulu.

"Masuknya narkoba ke lembaga pemasyarakatan itu biasanya dari orang yang besuk. Misal, penghuni lembaga pemasyarakatan ada 1.000 orang, jika yang besuknya saja ada 500 orang perhari maka sangat tidak memungkinkan untuk diawasi satu per satu," kata Waseso.

Namun jika sinergi dibangun dengan TNI maka bisa dilakukan pembagian waktu jaga di lembaga pemasyarakatan.

Sejauh ini TNI sudah menjalankan tugas militer selain perang pada banyak hal, mulai dari mengajar di desa terpencil perbatasan, mendorong produktivitas pangan, hingga percepatan pembangunan jaringan jalan di Papua, dan lain-lain. 

Dia mengatakan, bahkan jika mengacu pada acaman terhadap kedaulatan negara karena badar narkoba sudah menembus batas negara maka menjadi sesuatu yang wajar jika TNI juga bertindak represif.

"Saya membayangkan begini, BNN yang serahkan data targetnya, lalu TNI yang ambil. Agak mirip petrus penembakan misterius pada masa silam. Mengapa saya berpikir demikian, karena untuk bandar ini tidak perlu dimanusiakan penanganannya karena mereka tidak memanusiakan orang lain," kata dia.

Dia katakan sudah bertukar pikiran dengan pemerintah soal wacana pelibatan TNI tentang ini. Saat ini pemerintah sedang mendorong lahirnya payung hukum mengenai peran TNI dalam memerangi narkoba.

Pewarta: Dpolly Rosana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016