Kita terus mencari dan gali potensi-potensi wisata di daerah seperti wisata ombak Bono. Kita akan terus kembangkan dan gaungkan sampai ke manca negara."
Pekanbaru (ANTARA News) - Gelombang Bono yang hanya terdapat Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, kian diminati oleh turis asing terutama bagi para peselancar dunia karena ingin menaklukan ombak pertemuan arus sungai menuju laut dan sebaliknya akibat air pasang itu.

"Kita terus mencari dan gali potensi-potensi wisata di daerah seperti wisata ombak Bono. Kita akan terus kembangkan dan gaungkan sampai ke manca negara," papar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Fahmizal Usman di Pekanbaru, Senin.

Tahun ini, lanjut Fahmi, pihaknya optimis akan semakin banyak peselancar dunia akan menaklukan tantangan gelombang Bono terutama pada saat bulan naik pada tahun hijriah setiap bulannya.

Pemecahan rekor dunia di Bono telah tercipta dan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para peselancar dunia seperti rekor terbaru diciptakan oleh peselancar dari Australia 17,2 kilometer dengan waktu 1,2 jam pada tanggal 8 sampai 12 Maret 2016.

Rekor tersebut otomatis mengubur rekor lama pernah dipecahkan peselancar atas nama Steve Kin berasal dari Inggris yaitu sepanjang 12,32 kilometer pada tahun 2013.

"Pada tanggal 4-9 April nanti, sekitar 20 peselancar dari Eropa dan Amerika akan datang ke Desa Teluk Meranti Pelalawan, untuk berselancar Bono," kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pelalawan, Zulkifli mengakui pada April tahun ini, pihaknya kembali kedatangan tamu yakni rombongan peselancar tingkat dunia yang dipimpin Anton Nicholas.

"Rombongan yang pimpinan Anton Nicholas ini berjumlah sekitar 10 orang, akan datang ke Teluk Meranti untuk menjajal gelombang Bono," ucapnya.

Kedatangan rombongan peselancar dunia tersebut, katanya, merupakan moment terbaik bagi pihaknya terutama memperkenalkan keramahan dan keindahan daerahnya, disamping tujuan utama peselancar memecahkan rekor terbaru.

Saat ini pihaknya mengklaim, kedahsyatan gelombang Bono memang telah menjadi terkenal terutama bagi para pencinta selancar tingkat dunia.

"Tentu sarana dan prasarana yang belum ada di Teluk Meranti, secara perlahan akan kita tingkatkan sebagai daya tarik wisata Bono," bebernya.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016