Mukomuko (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengimbau warga setempat selalu waspada terhadap harimau sumatera (phantera tigris sumatrae) yang diduga masih berkeliaran di perkebunan kelapa sawit di wilayah itu.

"Kita imbau warga waspada untuk mengantisipasi konflik manusia dengan harimau," kata Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko, Rasidin, di Mukomuko, Senin.

Warga di Desa Tunggang, Kecamatan Pondok Suguh, sebelumnya telah tiga kali melihat dua induk harimau yang diduga baru melahirkan tiga anaknya di lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah itu.

Ia megemukakan bahwa saat ini situasi dan kondisi si wilayah itu masih aman atau tidak ada konflik manusia dan harimau.

Namun ia mengimbau warga mewaspadai karena lokasi harimau itu berada di luar kawasan hutan produksi terbatas (HPT) di Desa Tunggang, yakni perkebunan kelapa sawit milik warga setempat.

Sebelumnya, katanya, harimau sumatera pernah ditemukan melahirkan di wilayah itu, tetapi lokasinya berada dalam kawasan hutan produksi terbatas.

"Kalau sekarang lokasinya berada di bawah atau berjarak sejauh 12 kilometer dari permukiman penduduk," kata Rasidin.

Pihaknya, katanya, akan terus memantau keberadaan dua induk harimau sumatera dan tiga anaknya di lahan perkebunan kelapa sawit milik warga setempat.

"Kami akan terus memantaunya dan mengevakuasinya jika menemukan harimau tersebut," ujarnya.

Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016