Beberapa area seperti daerah otonomi khusus Ningxia Hui, akan menjadi kawasan industri terbesar bagi kegiatan produksi, jual dan beli produk-produk halal
Beijing (ANTARA News) - Asosiasi Islam China (China Islamic Association/CIA) mengungkapkan Pemerintah China akan membuka sejumlah kawasan industri, khusus memproduksi produk-produk halal untuk konsumsi domestik dan mancanegara.

"Beberapa area seperti daerah otonomi khusus Ningxia Hui, akan menjadi kawasan industri terbesar bagi kegiatan produksi, jual dan beli produk-produk halal," kata Wakil Presiden CIA Yang Zhibo, seperti dikutip media setempat, di Beijing, Selasa.

Ia mengemukakan, jumlah Muslim di seluruh dunia diperkirakan mencapai 1,6 miliar orang, 20 juta berada di China, khususnya di wilayah barat laut.

Terkait itu, CIA juga telah melakukan beberapa kerja sama dengan sejumlah negara Muslim terkait sertifikasi halal. "Kami juga mendorong pemerintah untuk membuat panduan bagi para eksportir produk-produk halal di China, sebelum memasuki pasar global, khususnya negara-negara Islam," ungkap Yang.

Ia mengemukakan, masih banyak eksportir produk halal China yang belum memahami ketentuan halal secara khusus di setiap negara Islam. "Karena itu, kami terus melakukan kajian dan kerja sama mengenai hal tersebut," ungkap Yang menambahkan.

Ia mengemukakan CIA juga berkeinginan menjadi lembaga pemikir bagi pemerintah untuk mengembangkan kerja sama China dengan sejumlah negara Islam di sepanjang Sabuk Ekonomi Jalur Sutra serta Satu Sabuk dan Satu Jalur (One Belt, One Road).

"Kami dapat memberikan layanan konsultasi kepada perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis di negara-negara Islam, sekaligus mendukung inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra serta Satu Sabuk dan Satu Jalur (One Belt, One Road)," kata Yang.

Selain mengembangkan bisnis, lanjut dia, para pengusaha tersebut juga dapat semakin memahami adat, budaya serta melakukan bisnis sesuai hukum Islam, di negara-negara tersebut.

Sebagai sesama Muslim, tentu tidak sulit untuk saling memahami dan belajar serta tumbuh bersama antara Muslim China dan negara-negara Islam tersebut, ujarnya menambahkan.

Kerja sama ekonomi yang dijalin antara pelaku bisnis Muslim China dengan pelaku bisnis di negara-negara Muslim, kata Yang, dapat pula menjadi alat mempromosikan Islam sebagai agama perdamaian.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016