Bandung (ANTARA News) - Dikeluarkannya industri perfilman dari Daftar Negatif Investasi (DNI) menjadi angin segar masyarakat di daerah karena berkesempatan memiliki bioskop dan dengan mudah menonton film-film besutan sineas dalam maupun luar negeri.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyambut baik hal tersebut, mengingat belum tersedianya layar lebar di beberapa daerah yang ia pimpin.

"Jabar kan masyarakatnya banyak, jadi memerlukan bioskop yang banyak. Sekarang kurang, kalau saya ke Garut kan belum ada bioskop," ujar Deddy Mizwar di Bandung, Selasa.

Bahkan, lanjut pemeran Bang Jek pada sinetron Para Pencari Tuhan tersebut, masyarakat Sukabumi perlu pergi ke Bogor untuk sekedar menonton film kesayangan mereka, karena Sukabumi termasuk daerah yang nihil layar lebar.

Selain berpotensi menambah jumlah bioskop di Tanah Air, kebijakan tersebut juga berpotensi mendorong tumbuhnya industri perfilman di daerah.

Pria 61 tahun tersebut mencontohkan, warga Jabar yang terdiri dari 46 juta jiwa, menjadi pasar yang empuk bagi industri perfilman.

"Kalau satu persen saja ke bioskop, itu jumlahnya 460 ribu orang, kalau dua persen 920 ribu orang. Untuk Jabar itu sudah box office. Maka akan banyak orang investasi untuk film-film bertema Jawa Barat," ujarnya.

Diketahui, industri perfilman dikeluarkan dari DNI oleh pemerintah yang nantinya akan tertuang dalam Peraturan Presiden.

Kebijakan tersebut memungkinkan investasi asing yang bergerak dibidang film, seperti pembangunan bioskop dan distribusi film akan berkembang di dalam negeri.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016