Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian, Pemukiman, Maritim, dan Penanggulangan Bencana Republik Fiji Ina Seruiratu mengatakan, negaranya ingin memperluas kerja sama dengan Indonesia dalam berbagai bidang.

"Kami memperluas kerja sama dengan Indonesia seperti bidang pertanian, bidang yang cukup penting untuk kedua negara, juga dalam bidang pembangunan pemukiman," kata Seruiratu dalam siaran pers Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ia memberikan pernyataan tersebut selepas menerima bantuan sebesar lima juta dollar AS dari Pemerintah Indonesia melalui Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan terkait peristiwa bencana topan Winston pada Februari 2016 yang menelan 19 korban jiwa dan menghancurkan sebagian wilayah negara tersebut.

Seruiratu berharap bantuan dari Indonesia tersebut dapat mempererat hubungan kedua negara secara berkelanjutan.

Dia juga mengatakan keinginan Fiji untuk belajar penanggulangan bencana dari Indonesia, mengingat Indonesia memiliki karakter alam yang rawan bencana.

"Selain dapat belajar dari pengalaman Indonesia, kami juga ingin belajar banyak tentang teknologi dalam penanggulangan bencana," katanya.

Sebelum bertemu dengan Seruiratu, Luhut juga bertemu dengan Perdana Menteri Fiji Josaia Bainimarama dan menyampaikan rasa duka citanya atas bencana yang melanda negara tersebut.

Luhut juga memuji kepemimpinan PM Fiji yang bergerak cepat dalam penanganan bencana.

"Saya yakin dengan kepemimpinan PM Bainimarama, Fiji dapat pulih dengan cepat dan membangun kembali negara anda. Dengan latar belakang militer beliau, ia bisa menerapkan kedisiplinan. Dalam membangun sebuah negara, selain demokrasi, tentunya demokrasi yang sesuai dengan budaya dan lingkungan kita, diperlukan juga kedisiplinan," kata Luhut.

Dalam kunjungan pemerintah Indonesia ke negara Fiji tersebut, Ketua KPU Husni Kamil Manik melakukan penandatanganan kerja sama dengan komisi pemilihan umum Fiji dalam Manajemen Pemilihan Umum.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016