Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 15 unsur Kapal Perang Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) bersiap diri bergabung dengan Gugus Keamanan Laut Koarmabar untuk mendukung "Sail Komodo 2016" yang puncaknya pada 12-16 April.

"KRI Frans Kaisiepo-368 (FKO) dan belasan kapal perang Koarmatim yang tergabung dalam Satgas Komodo itu bertolak dari Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Jumat (1/4) lalu," kata Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman di Surabaya, Sabtu.

KRI lain yang terlibat "Sail Komodo 2016" adalah KRI Ahmad Yani-351, KRI Selamet Riyadi (SRI)-352, KRI Yos Sudarso (YOS)-353, KRI Usman Harun (USH)-359, KRI Sultan Hasanuddin (SHN)-366,dan KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367.

Selain itu, KRI Makassar (MKS)-590, KRI Tombak (TOK)-629, KRI Sura (SRA)-802, KRI Kakap (KKP)-811, KRI Arun (ARN)-903, KRI Soputan (SPT)-923, KRI Sorong (SRG)-911, dan KRI Dewarucci (DWR).

Latihan multilateral yang puncaknya di Padang dan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat itu meliputi serangkaian acara yang diikuti 35 negara.

Acara dimaksud yaitu International Fleet Review (IFR) atau parade kapal perang, 2th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK), dan 15th Western Pacific Naval Symposium (WPNS).

Pendukung Satgas Komodo 2016 melakukan kegiatan embarkasi dan debarkasi pada 22-27 Maret 2016, lalu Danguspurlaarmabar Laksamana Pertama TNI T.S.N.B. Hutabarat selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Komodo 2016 melepas KRI Makassar-590 menuju Padang, 28 Maret 2016.



Tradisi Penyambutan

Sementara itu, Komandan Batalyon Howitzer-1 Marinir Mayor Marinir Marhabang membuka tradisi penyambutan anggota baru Batalyon Howitzer-1 Mar di lapangan apel Ksatrian Sutedi Senaputra, Karang Pilang, Surabaya, Jumat (1/4).

Upacara tradisi tersebut diikuti 27 personel yang belum pernah mengikuti acara tradisi, di antaranya tiga Personel Perwira, empat Personel Bintara dan 20 Personel Tamtama yang dipimpin oleh Kapten Marinir Samuel Nugroho yang sehari-hari menjabat sebagai Pasi-1/Intel Batalyon Howitzer-1 Mar. Sebelum kegiatan dimulai, para peserta tradisi wajib untuk memeriksa tensi darah yang bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik peserta.

Acara dilanjutkan dengan penyematan pemakaian helm dan pengalungan kelongsong Meriam 122 mm oleh Komandan Batalyon Howitzer-1 Mar kepada perwakilan yang sudah ditunjuk.

"Upacara tradisi anggota baru itu dilakukan untuk lebih mengenal lingkungan Satuan, khususnya pada kesenjataan Batalyon Howitzer-1 Mar secara mendalam serta memupuk jiwa korsa antar-keluarga besar Batalyon Howitzer-1 Mar," kata Danyon Howitzer-1 Mar.

Setelah upacara usai, acara dilanjutkan dengan acara tradisi yaitu para peserta wajib mendorong Meriam 122 mm dari depan Batalyon Howitzer-1 Mar menuju Garase Meriam Batalyon Howitzer-1 Mar.

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016