Jakarta (ANTARA News) - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menyepakati untuk mengangkat Binsar H Simanjuntak sebagai Komisaris Utama yang baru menggantikan Achmad Sofjan Ruky.

"RUPS menyepakati mengangkat Pak Binsar sebagai Komut yang baru. Sebenarnya beliau sudah menjadi Komisaris kami selama dua tahun, jadi beliau sudah tidak asing lagi bagi perseroan," ujar Direktur Utama Krakatau Steel Tbk Sukandar, di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahwa RUPST juga memangkas jumlah susunan komisaris menjadi lima dari sebelumnya enam kursi. Jajaran komisaris perseroan saat ini yakni Komisaris Independen yaitu Tubagus Farich Naril dan Roy E. Maningkas, serta Komisaris Harjanto dan Ridwan Djamaludin.

Selain itu, lanjut dia, dalam RUPST Krakatau Steel Tbk juga mengangkat Tambok P Setyawati S sebagai Direktur menggantikan Anggiasari Hindramanto.

Memasuki 2016, Sukandar mengatakan bahwa telah terjadi perbaikan harga baja dunia seiring diumumkannya kebijakan pemerintah Tiongkok untuk memangkas kapasitas produksi baja hingga 150--200 juta ton pada kurun 5 tahun mendatang.

"Harga baja HRC global telah bergerak naik dari 265 dolar AS per ton pada akhir Desember 2015 menjadi 360 dolar AS per ton pada awal Maret 2016," katanya.

Pada tahun buku 2015, PT Krakatau Steel Tbk mencatat kerugian sebesar 320,02 juta dolar AS, salah satu penyebabnya yakni kelebihan pasokan baja dunia terutama Tiongkok sehingga berdampak pada penurunan harga baja domestik.

Sukandar mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja, pihaknya akan melakukan beberapa langkah yakni meningkatkan daya saing biaya dengan menyelesaikan pembangunan pabrik Blast Furnance berkapasitas 1,2 juta ton yang akan tuntas pada akhir tahun 2016 ini, serta merencanakan pembangunan Coal Fire Steam Boiler 2x80 Megawatt (MW) dan PLTU Batubara 1x150 MW.

Perusahaan baja pelat merah BUMN itu juga akan mengembangkan bisnis inti dengan mendirikan pabrik "hit strip mill" (HSM) 2 berkapsitas 1,5 juta ton, pembangunan "push pull pickling line" dan "reversing cold mill" untuk memproduksi baja lembaran dingin serta pembangunan pabrik baja tulangan dan profil melalui "joint venture" PT Krakatau Steel Osaka Steel yang berkapasitas 500 ribu ton per tahun yang sedianya beroperasi pada akhir tahun 2016.

Selain itu, lanjut Sukandar, perseroan akan mengembangkan industri hilir yang bernilai tambah tinggi oleh "joint venture" PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) guna memproduksi baja lapis galvanis untuk otomotif berkapasitas 500 ribu ton per tahun. Pembangunan ditargetkan selesai pada triwulan III tahun 2017.

"Perseroan juga akan meningkatkan bisnis non baja yang mencakup peningkatan kapasitas pasokan air industri, pengembangan kapasitas bongkar muat pelabuhan, dan menambah lahan industri," paparnya.

Ia menambahkan bahwa perseroan secara bertahap akan merestrukturisasi bisnis untuk meningkatkan nilai perusahaan dan mengantisipasi dinamika bisnis di masa depan.

"Perseroan saat ini melakukan penjajakan bersama dengan BUMN di bidang pelabuhan untuk melakukan sinergi pengembangan anak perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelabuhan," papar Sukandar.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016