Kota Istanbul di Turki ternyata punya banyak kesamaan dengan Kota Mataram,"
Mataram (ANTARA News) - Anggota Komisi Penyiaran Turki, Hamit Ersoy, mengusulkan agar Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dan Istanbul, Turki, menjadi kota kembar atau "sister city" karena memiliki kesamaan sebagai pusat perdagangan, jasa keuangan, kebudayaan dan kota pelabuhan.

"Kota Istanbul di Turki ternyata punya banyak kesamaan dengan Kota Mataram," kata Hamit Ersoy, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa.

Hamit Ersoy berada di Pulau Lombok, NTB, untuk menghadiri seminar internasional penyiaran dalam rangkaian Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI 2016 yang dibuka pada 1 April 2016 oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Hamit juga mengaku memberi perhatian terhadap kehidupan masyarakat Kota Mataram yang dinilai religius, ramah tamah dan menghargai pluralisme.

"Sebagai orang yang dekat dengan Wali Kota Istanbul, saya berjanji akan mengusulkan Kota Mataram sebagai Istanbul Sister City," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) NTB Sukri Aruman mengatakan keinginan Hamit Ersoy yang akan mengusulkan Kota Mataram sebagai kota kembar Istanbul juga disampaikan langsung kepada Ketua KPI pusat yang juga Presiden Islamic Cooperation Broadcasting Regulatory Authorities Forum (IBRAF) Dr Judhariksawan SH, MH.

"Saya kira apresiasi yang ditunjukkan seorang Hamit Ersoy memiliki makna strategis bagi Kota Mataram yang akan berkembang menjadi kota metropolis yang religius dan pluralis," katanya.

Ia menambahkan, kabar mengenai usulan menjadikan Istanbul-Mataram sebagai Kota Kembar juga disampaikan Azimah Subagijo, anggota KPI pusat dalam acara pesta rakyat peringatan Hari Penyiaran Nasional yang berlangsung di Monumen Gora di alun-alun Udayana, Kota Mataram, pada Minggu (3/4).

Lebih lanjut, Sukri mengatakan, akan segera berkoordinasi dengan Ketua KPI pusat dan anggota Komisi Penyiaran Turki, Hamit Ersoy untuk memfasilitasi tindak lanjut rencana kerja sama menjadikan Kota Mataram sebagai saudaranya Kota Istanbul, Turki.

"Saya kira ini berkah dari kegiatan rakornas yang dilaksanakan di NTB, karena Hamit Ersoy secara tidak langsung telah menjadi duta wisata Kota Mataram menuju benua Eropa, tepatnya bagi masyarakat Istanbul di Turki, bila nanti terwujud kota kembar tersebut," ucapnya.

Sukri berjanji akan menindaklanjuti usulan Hamit Ersoy dengan menyurati Presiden IBRAF sebagai diplomat dan juru bicara kepada Wali Kota Istanbul di Turki.

KPID NTB juga akan melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kota Mataram untuk membicarakan berbagai hal, termasuk tindak lanjut proses perizinan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Suara Kota 105 FM pascaditerbitkannya peraturan daerah oleh Pemerintah Kota Mataram.

Pewarta: Awaludin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016