Kupang, NTT (ANTARA News) - Satu pesawat terbang anggota armada Lion Group, terlibat dalam insiden penerbangan tanpa korban jiwa, di Bandara Eltari, Kupang. 

"KNKT segera tiba siang nanti di Bandara El Tari Kupang, untuk memeriksa pesawat Wings Air yang terlibat insiden, Selasa, (5/4)," kata General Manajer Angkasa Pura I Bandara Eltari, di Kupang, Wahyudi.
 
Wahyudi, kepada wartawan, di Kupang, Rabu, menyatakan, kecelakaan pesawat terbang Wings Air nomor penerbangan IW-1992 rute Kupang-Waingapu, Pulau Sumba, NTT, itu berupa kerusakan akibat ada kesalahan prosedur saat penarikan pesawat terbang ketika hendak lepas-landas.

Wahyudi juga mengklarifikasi, pesawat terbang komuter Wings Air tidak sampai keluar dari landasan pacu dan tidak ada kerusakan pada ekor pesawat terbang. Hanya tergores sedikit saja karena menabrak instrumen navigasi di taxi way.

"Dan juga pesawat tidak keluar dari landasan, itu kejadiannya hanya di sekitar landasan taxi way," kata dia. 

Saat ini lanjutnya pesawat terbang Wings Air itu sedang diparkir di landas parkir Bandara Eltari, Kupang, sambil menunggu pemeriksaan KNKT.

Lion Group memiliki tiga perusahaan penerbangan, yaitu Lion Air (penerbangan biaya rendah), Batik Air (penerbangan layanan penuh), dan Wings Air (penerbangan berbasis pesawat terbang komuter jarak dekat). Lion Group yang dimiliki pengusaha Rusdi Kirana memesan 491 unit pesawat terbang dari berbagai tipe (www.planespotters.net).

Pada 2028 alias 28 tahun sejak beroperasi pertama kali memakai Boeing B-737-200 dengan rute Jakarta-Pontianak, Lion Group menargetkan memiliki 780 unit pesawat terbang dari berbagi tipe dan kelas. 

Senin malam lalu (4/4), satu pesawat terbang Boeing B-737-800 NG Batik Air terlibat dalam insiden penerbangan dengan pesawat terbang komuter ATR-72 Trans Nusa, di landas pacu 240 Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. 

Walhasil, sempat ada percikan api dalam peristiwa pada proses persiapan lepas landas Batik Air. Rudder dan sebagian besar sayap kanan ATR-72 Trans Nusa putus, sedangkan winglet dan sebagian sayap utama Batik Air copot. 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016