Beijing (ANTARA News) - Kekuatan jahat di dunia Barat berada di balik "Panama Papers", ulas surat kabar "Global Times" dalam editorialnya seperti dikutip AFP.

Konsorsium Wartawan Investigatif Internasional (ICIJ) menyebutkan berdasarkan "Panama Papers", diperoleh data bahwa firma hukum Mossack Fonseca yang menjadi pusat skandal "Panama Papers", memiliki delapan kantor cabang di delapan kota China, termasuk Hong Kong.

ICIJ menyebutkan paling sedikit delapan anggota dan bekas anggota Komite Politbiro yang menjadi organ kekuasaan paling berkuasa di China, terkait dengan "Panama Papers" atau Mossack Fonseca.

Di antara pejabat dan kerabat Presiden China Xi Jinping yang disebut dalam "Panama Papers" adalah adik ipar sang presiden, dan dua anggota Politbiro Zhang Gaoli dan Liu Yunshan.

Menurut AFP, wartawan-wartawan China diperintahkan untuk menghapus semua konten yang berkaitan dengan dokumen-dokumen bocor dalam "Panama Papers".

"Pembebaran dokumen-dokumen itu mempunyai target-target politik dasarnya," ulas Global Times seraya menyatakan Amerika Serikat terlihat mempunyai pengaruh tertentu dalam pembocoran informasi sensitif kepada media.

Koran China ini melanjutkan, "aksi-aksi semacam ini adalah alat baru bagi negara-negara Barat untuk mengguncang elite politik dan organisasi-organisasi kunci negara-negara non Barat."

Ketika ditanya apakah China akan menyelidiki nama-nama yang muncul dalam "Panama Papers", juru bicara kementerian luar negeri China  Hong Lei menjawab, "Untuk tuduhan tak berdasar semacam itu, saya tidak punya komentar apa-apa."

Tapi menurut laporan Bank Rakyat China pada 2011, para pejabat korup China telah memindahkan dana 120 miliar dolar AS ke luar negeri, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016