Balikpapan, Kalimantan Timur (ANTARA News) - Proyek gas kota Kementerian ESDM di Balikpapan, Kalimantan Timur, kini sampai pada tahap pemasangan pipa ke rumah-rumah masyarakat calon pelanggan.

"Untuk tahap pertama ini pipa akan disambungkan ke 2.846 rumah," kata Asisten II Sekretaris Kota Balikpapan, Sri Soetantinah, di Balikpapan, Jumat.

Pemasangan pipa pertama kali untuk warga di Kelurahan Karang Jati dan Sumber Rejo. Sementara juga sudah tersambung pipa dari kilang Pertamina ke Stasiun Induk, di Jalan Jenderal Achmad Jani di kawasan Rapak.

Proyek Kementerian ESDM ini adalah proyek konversi dari penggunaan gas dalam kemasan tabung menjadi CNG atau compressed natural gas, gas alam terkompresi sehingga bisa dialirkan dengan mudah.

Pembangunan jaringan pipa ke rumah-rumah merupakan lanjutan dari pembangunan stasiun induk (mother station) yang saat ini juga masih dalam tahapan pembangunan.

Seperti langganan listrik dan air, sambungan ke rumah-rumah juga dilengkapi dengan meter untuk menghitung jumlah pemakaian pelanggan.

Di Kalimantan Timur, proyek serupa juga dikerjakan di Bontang. Di Kalimantan Utara ada di kota Tarakan. Menurut Soetantinah, Kementerian ESDM bahkan memasang hingga 21.000 sambungan di Tarakan.

Dibandingkan dengan membeli gas dalam kemasan tabung, berlangganan gas lebih menguntungkan. Dengan pemakaian yang sama jumlahnya, pelanggan mendapat harga yang lebih murah.

"Misalnya ada keluarga yang menggunakan dua tabung isi tiga kg sebulan, dengan harga Rp20.000 maka jadi Rp40.000. Nah bila langganan gas kota yang disalurkan pakai pipa itu, maka pembayarannya hanya lebih kurang Rp28.000-Rp32.000 dengan volume yang sama," kata Soetantinah. 

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016