Militer itu tentara rakyat."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengritik keterlibatan aparat militer dalam penanganan relokasi Pasar Ikan Jakarta Utara karena seharusnya tidak perlu terjadi.

"Saya sangat tidak sependapat kalau militer kita ikut cawe-cawe untuk merelokasi Pasar Ikan di Jakarta Utara," ujarnya di Padang, seperti dalam keterangan tertulis MPR, Senin.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, pihak militer tidak seharusnya berhadapan dengan rakyat, karena bukan merupakan sasaran tugasnya.

"Militer itu tentara rakyat. Tentara janganlah diajak seperti ini," catatnya.

Menurut dia, penggusuran yang terjadi Pasar Ikan tidak berperikemanusiaan.

Zulkifli mengungkapkan, pernah melihat betapa represifnya penggusuran, seperti penyemprotan gas air mata pada kalangan ibu-ibu.

"Padahal, kita ini punya Pancasila, perikemanusiaan dan perikeadilan. Jadi, menggunakan cara-cara represif sudah tidak pada tempatnya. Penyelesaian harus persuasif, rakyat diajak dialog, ajak bicara. Itukan rakyat kita juga, masyarakat kita juga," demikian Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Wahyu Haryadi, pada 29 Maret 2016 membahas rencana pembenahan Pasar Ikan bersama Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Utara (Kapolres Metro Jakut) Komisaris Besar Daniel Bolly H. Tifaona, dan Asisten Operasi Komando Daerah Militer Jakarta Raya (Kodam Jaya) Kolonel Yudha.

Dalam rapat koordinasi itu Asisten Pemerintahan Kotamadya Jakarta Utara, Rusdianto, memaparkan kondisi wilayah. Kemudian, Kepala Sub Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Jakarta Utara, Agus Supriyono, memberikan penjelasan terkait ketersediaan rumah susun bagi warga yang direlokasi.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Penjaringan, AKBP Ruddi Setiawan, dalam rapat tersebut memberikan laporan kondisi keamanan, dan Kapolres Metro Jakut Kombes Daniel Bolly H. Tifaona didampingi Asops Kodam Jaya Kolonel Yudha memberikan pengarahan prosedur tetap proses pengamanan saat pembenahan Pasar Ikan Jakarta Utara yang berlangsung Senin (11/4).

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016