Jakarta (ANTARA News) - Penyerapan anggaran Kementerian Perindustrian mencapai 6 persen pada kuartal I/2016 dari pagu anggaran Rp3,256 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

"Penyerapan kuartal I Tahun 2016 itu 6-8 persen. Tadinya mimpinya kami bisa 20 persen, tapi situasinya berubah," kata Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat di Jakarta, Selasa.

Syarif mengatakan, penyerapan anggaran tersebut dilakukan Kemenperin dengan mulai membeli sejumlah barang modal untuk mendukung kinerja institusi pada kuartal I.

Kendati demikian, realisasi anggaran tersebut masih jauh dari harapan, karena masih terjadi perbaikan pada sejumlah dokumen, misalnya perubahan nomenklatur di unit eselon III dan IV yang terjadi di Ditjen Industri Kecil Menengah (IKM).

"Di IKM ada perubahan nama dari wilayah ke bidang industri. Itu kami perlu berkoordinasi dengan Bappenas, kemudian dirombak lagi. Setelah jadi, nanti direvisi kembali sesuai kebutuhannya," kata Syarif.

Kondisi demikian diakui Syarif kontradiktif dengan keinginan pemerintah yang berniat menggenjot anggaran di awal tahun.

Menurut Syarif, perbaikan dokumen akan selesai pada April, sehingga penyerapan mulai dapat digenjot bulan ini.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016