Surabaya (ANTARA News) - Puluhan aktivis Islam di Surabaya, Sabtu, mendeklarasikan Presiden Amerika Serikat, George W Bush dan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, sebagai penjahat perang. Deklarasi itu dilakukan di sela-sela bedah buku "Radikalisme Dalam Islam: Antara Argumentasi Jihad dan Terorisme" karya Ir HM Suaib Diadu MM, yang digelar Generasi Muda Masjid Indonesia (GMMI). Hal itu ditandai dengan melakukan tanda tangan bersama-sama terhadap kain putih yang bertuliskan tiga alasan penetapan Bush dan Blair sebagai penjahat perang. Tiga alasan tersebut adalah pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan, terbunuhnya ratusan ribu umat yang tidak berdasar dan merusak sendi-sendi kehidupan dan peradaban bangsa. Dalam bedah buku itu, tokoh-tokoh Islam yang menjadi nara sumber juga turut menandatangani deklarasi, di antaranya Ketua PWNU Jatim, Dr KH Ali Maschan Moesa MSi, Ketua PW Muhammadiyah Jatim, Prof Dr Syafiq A Mughni, dan Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Jatim, Ustadz Zulkarnaen. Sementara itu, penandatangan di antara peserta bedah buku tampak Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jatim yang juga Ketua PBB Jatim, H Tamat Anshori Ismail dan sejumlah aktivis PPP. "Bush dan Blair layak menjadi penjahat perang karena melakukan invasi dan pendudukan secara sepihak, tanpa mandat PBB terhadap suatu negara berdaulat dengan tuduhan palsu dan tidak terbukti memiliki senjata pemusnah massal," ujar Ketua GMMI Jatim, Abdul Muntholib. Menurut dia, invasi tersebut telah mengakibatkan bencana kemanusiaan yang luar biasa bagi Irak dan Afganistan dengan hilangnya ratusan nyawa warga sipil dan anak-anak yang tidak berdosa, hancurnya infrastruktur, dan musnahnya situs-situs sejarah Islam. "Karena itu, kami menuntut kepada International Criminal Court (ICC) atau Pengadilan Kejahatan Internasional untuk bertindak atas nama keadilan yang dijunjung tinggi seluruh umat manusia," ungkapnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007