... kira-kira sudah mencapai 50 tahun, tetapi kami bangga karena kapal ini bersejarah dan tetap bisa digunakan berpatroli...
Kupang, NTT (ANTARA News) - Sebanyak 54 mahasiswa Politeknik Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengunjungi KRI Multatuli-561 yang menyempatkan waktu menyinggahi Pelabuhan Pangkalan Utama TNIAL VII/Kupang.

"Tujuan kami mengajak mahasiswa melihat secara langsung kapal perang milik bangsa kita. Kebetulan mahasiswa kami juga belum pernah melihat dan mengujungi kapal perang ini," kata Ketua rombongan mahasiswa Politeknik Negeri Kupang, Maria Bernadetha, di geladak KRI Multatuli-561, di Kupang, NTT, Kamis.

Dia menjelaskan kunjungan ke kapal perang tersebut juga untuk menumbuhkan semangat cinta mahasiswa terhadap bahari, dan khususnya kepada para prajurit TNI AL yang telah berlayar menjaga perairan Indonesia, terutama di wilayah timur Indonesia.

Apalagi, katanya, dalam kunjungan tersebut sejumlah mahasiswa mendapatkan pengalaman yang berharga dan mendapatkan pengetahuan tambahan soal alat utama sistem persenjataan di KRI Multatuli-561 yang konon adalah kapal tertua kedua TNI AL setelah KRI Dewaruci.

KRI Dewaruci juga pernah mampir di Kupang, dalam rangkaian Operasi Kartika Jala Krida pada 2007, dengan komandan (saat itu) Letnan Kolonel Pelaut Akmal. 

"Ini merupakan pengalaman pertama mereka, dan tadi juga dijelaskan banyak soal sejarah KRI ini sehingga mereka akan mendapatkan pengalaman yang menarik," katanya.

Komandan KRI Multatuli-561, Kolonel Pelaut Agus Prabowo, mengatakan, kapal tersebut telah berlabuh di Kupang sejak Selasa (12/4), setelah sebelumnya menyinggahi Merauke dalam rangka berpatroli di perairan Indonesia bagian timur.

"Kemarin juga ada kurang lebih 110 pelajar SD dan SMP mengunjungi KRI ini dan melihat-lihat semua alutsista yang dimiliki kapal ini," katanya.

KRI Multatuli merupakan kapal perang tertua kedua TNI AL setelah KRI Dewaruci. KRI Multatuli-561 itu dibuat Jepang pada 1961, yang mana kapal pada saat ini hanya digunakan sebagai kapal pendukung flotila kapal selam TNI AL. 

"Kapal ini kira-kira sudah mencapai 50 tahun, tetapi kami bangga karena kapal ini bersejarah dan tetap bisa digunakan berpatroli," katanya. 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016