Dengan hadirnya Dexlite, Pertamina telah berkontribusi positif membantu pemerintah dalam mengurangi penggunaan Bahan Bakar Bersubsidi Solar."
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina menyatakan varian produk diesel non subsidi terbarunya, Dexlite yang hari ini diuji pasarkan di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum, bisa menekan subsidi solar.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang saat dihubungi menjelaskan peluncuran Dexlite yang bertujuan untuk menarik pengguna solar agar beban subsidi negara berkurang, bisa sedikit terhambat karena harga Dexlite terlampau tinggi dibandingkan dengan harga solar.

"Sebetulnya bisa lebih murah kalau harga fame (fatty acid methyl ester)-nya sama dengan harga fame yang dicampur ke solar dengan dibantu oleh BPDP (Badan Pengelola Dana Perkebunan) Sawit, namun fame Dexlite masih menggunakan harga industri," ujar dia.

Menurutnya, jika Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyetujui rencana ini, dia memastikan tidak ada kerugian negara dari subsidi, pasalnya dengan semakin murahnya harga Dexlite pengguna solar diyakini beralih ke Dexlite.

Terlebih, dia juga mengklaim produk ini dapat menghemat penggunaan BBM sampai sembilan persen dibandingkan dengan solar, terutama untuk pemakaian di putaran rendah, di dalam kota.

"Namun, sampai dengan diluncurkan, Kementerian ESDM belum menyetujui memasukkan Dexlite ke dalam kelompok yang ditangani oleh BPDP Sawit, karena itu, Pertamina tetap menjual Dexlite sebesar Rp6.750 per liter. Padahal seharusnya untuk transportasi semuanya masuk," ujar Ahmad.

Apabila harga fame untuk Dexlite sama dengan Solar, kata dia, maka harga Dexlite bisa turun lebih dari Rp500 per liter. Pasalnya harga pokok fame antara Rp7.800 hingga Rp8.000 per liter, sedangkan untuk Solar hanya Rp4.500 (belum termasuk PPN & PBBKB).

"Dalam hitungan akhirnya, selisih harga fame Dexlite dan Solar sekitar Rp600 per liter. Dengan demikian, jika Pemerintah setuju, Pertamina akan menurunkan harga Dexlite menjadi Rp100 per liter," ucapnya.

Dari informasi yang dihimpun Antara, Dexlite memiliki angka Cetane 51 dengan kandungan sulfur maksimal 1.200 ppm atau lebih tinggi dibandingkan dengan Solar dengan angka Cetane Number 48 dan kandungan sulfur maksimal 3.500 ppm.

Adapun, Pertamina Dex yang dikenal sebagai produk bahan bakar diesel terbaik di Indonesia saat ini, memiliki angka Cetane Number 53 dengan kandungan sulfur maksimal 500 ppm.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soejipto mengatakan sebagai pilihan produk baru, Dexlite memang memiliki kualitas di atas Solar, namun harga tetap terjangkau oleh konsumen dan ramah terhadap lingkungan.

"Dengan hadirnya Dexlite, Pertamina telah berkontribusi positif membantu pemerintah dalam mengurangi penggunaan Bahan Bakar Bersubsidi Solar," tutur Dwi dalam keterangannya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016